Soal Survei tentang Motor (2) Agustus 16, 2007
Posted by ilham in Komparasi, Otomotif, Sharing.trackback
Tulisan ini adalah sedikit lanjutan tulisan sebelumnya Benarkah Survei, Motor Sport Lebih Disukai? Agustus 14, 2007. Awalnya dimuat di kolom komentar tulisan tersebut, namun karena kepanjangan, ada baiknya dibuat mandiri saja di sini. Silahkan menikmati…
Masalah nyata penelitian yang bisa berbentuk survei ini adalah hasilnya yang menjadi output akibat masalah lain seperti metodologi dan motif. Metodologi kurang tepat, atau bisa juga karena motif sebuah penelitian tidak independen alias ada vested interest. Memang yang paling jelas dari survei adalah hasilnya. Mengapa sebuah hasil bisa A atau B, mestinya ditentukan oleh bagus tidaknya metodologinya.
Idealnya sebuah penelitian memang dimaksudkan sebagai bahan untuk pengambilan kebijakan, katakan oleh pemerintah atau perusahaan (ATPM) untuk perbaikan produk, perbaikan kondisi, atau semacamnya. Tapi kalau untuk sekedar menggambarkan sesuatu yang pada akhirnya lebih mirip iklan, agak perlu lebih hati-hati deh. Untuk survei Otomotif, kita jangan berprasangka dulu soal ditunggangi atau ada pesanan. Lebih baik kita kritisi soal metodologi.
Yang menarik dari survei ini untuk dikritisi adalah:
Soal Proporsionalitas.
Sample haruslah dengan jelas menggambarkan populasi. Sampel menjadi penurunan ukuran dari populasi yang dalam bahasa kasarnya, sampel adalah miniatur populasi. Pemilihan laki-laki sekian persen dan perempuan sekian persen harus didasarkan pada diketahuinya terlebih dahulu jumlah total (populasi) pemakai motor. Berapa persen perempuan dan berapa persen laki-laki. Paling tidak, menurut hemat saya, berapa besar populasi pemakai motor yang menjadi pembaca Otomotif. Jadi bukan soal 50% banding 50%, tapi soal proporsionalitas… Pertanyaannya apakah proporsi laki (98,5%) dibanding perempuan (1,5%) sudah mencerminkan populasi?
Soal Reliabilitas
Pemilihan sampel harus hati-hati sebab memang dalam survei ini sample yang dipilih adalah populasi itu sendiri. Responden 3.816, populasi juga 3.816. Agak kabur antara mana sample dan mana populasi. Populasi = sample? Ini sesuai pernyataan berikut:
“Responden dipilih secara random dari populasi 3.816 yang berdomisili di berbagai kota …”
Ini cukup berbahaya karena karakteristik sample tidak sepenuhnya menggambarkan keseluruhan populasi. Sampling error tidak disebutkan secara eksplisit namun tingkat kepercayaan adalah 95%. Model studi persepsi atau selera melalui telesurvei ini justru tingkat kepercayaannya hanya 90%. Banyak hal yang tidak bisa tergambar seperti kondisi ekonomi, kota jenis apa, selain sekadar usia, jenis kelamin, dll. CMIIW.
Soal Karakteristik
Karakteristik populasi harus lebih tajam sehingga menggambarkan konteks. Jika tidak, maka lebih mirip pooling. Bukan survei serius, bukan? Survei yang bagus harus menggambarkan karakteristik responden yang lengkap sehingga data bisa bunyi. Misalnya,
- Jika jelas responden dari kota besar saja, maka data akan mengatakan bahwa “Motor yang paling diminati warga kota-kota besar adalah Sport. Ini tidak jelas bukan? Kota besar apa kota kecil? Ataukah justru juga ada desa-desa?
- Jika jelas tingkat pendapatan, maka akan bisa menggambarkan daya beli atau strata sosial-ekonomi responden. Contohnya, responden yang berasal dari strata bawah secara ekonomi, yang indikatornya adalah pendapatan dll mengimpikan motor, katakan, Ninja KRR, meskipun mereka tidak cukup punya uang, atau dalam kehidupan sehari-hari memakai bebek atau bahkan tidak punya motor sama sekali.
Soal Indikator
Selera, persepsi, demokrasi, kebahagiaan dll adalah hal-hal sumir sehingga harus punya indikator jika ingin mengukurnya. Demokrasi, misalnya adalah hal yang abstrak. Siapa yang bisa mengatakan demokrasi bangsa Singapura lebih buruk dari Amerika Serikat. Tidak bisa tanpa indikator. Demokrasi diukur melalui indeks kebebasan (mengeluarkan pendapat dan berkumpul, dll… ) Jadi ada indeks kebebasan sebagai indikator demokrasi. Kebahagiaan? Lebih sumir lagi…
Soal Kesimpulan
Sebenarnya penelitian ini punya kesimpulan ga sih? Sepertinya tidak ada. Hanya memberi gambaran umum. Mestinya dibuat kesimpulan, misalnya sebagai berikut:
- Meskipun mayoritas responden memilih motor sport menginginkan motor sport, namun kenyataanya mereka sehari-hari memakai bebek, atau bahkan tidak punya motor. Tapi kesimpulan ini baru berani diambil apabila diketahui status kepemilikan kendaraan roda dua yang responden bukan?
- Meskipun mayoritas responden berasal dari strata bawah, namun mereka tidak peduli soal irit-tidaknya sebuah motor. Perlu diketahui karakteristik sosial-ekonomi responden, bukan?
- Meskipun mayoritas responden pemakai Suzuki, namun mereka mengidamkan motor Honda. Apa penjelasannya?
CMIIW for all my comments.
And buat bro-sis yang jago riset tolong bantu deh.
i’m the 1st 😀
runner up…
Pada dasarnya pasti banyak orang yg kaya gw dah ngebet banget pengen punya motor laki, tentunya dengan segudang alasan
Suzuki? keren banget tp gw ga perna punya tunggangan dr Suzuki
kl gw cuma berpikir aja..
secara realita dalam keseharian
lebih banyak motor bebek daripada motor sport
lebih banyak kaum pria yang memakainya daripada kaum hawa
tetapi sekarang gw lihat kaum hawa sudah banyak yang beralih ke motor daripada naik kendaraan umum.
bila di tinjau dari segi keuangan.. biaya transportasi lebih mahal atau equal dengan biaya cicilan motor, dengan membutuhkan DP yang tidak memberatkan.
sehingga pola pikir orang, dari pada bayar ongkos kendaraan umum tetapi tidak dapat hasil, mending cicil motor dalam 3 tahun dapat motor.
Udah ada yang baru tuh, Thunder 125 no1… Silahken dibaca di Otomotif..
Bisa minta linknya ga bro wyren?
s7 ma bro iveth
apalagi di jogja, rider ce bnyk bangeeeeeeeettt (dibanding jkt) gak kalah dr rider co. mule dari anak sekolah, kuliah, kerja, mpe ibu2 ke pasar. oya kmrn d jgja liat ce pke mio buuaannnyyyaaakk bgt, seneng aja ngeliatnya diliat dr belakang anggun gt drpd bebekan hihihi
sebenrnya d jkt jg reasonable bgt sih ce2 nek motor (masalah ongkos td itu) tapi yg gw liat sih pada gengsi, ampun dah hari gini masih mo makan gengsi, makan nasi aja dah susah hihihi.
tambahan : di jakarta udaranya kotor, jadi klo nek motor pul2 kaya bedakan tp item hehehe, mungkin ini jg alesan ce2 mls nek motor. jd…. (bingung mode : on)
@ilham
Dimajalah otomotif terbaru sih, tapi judulnya Motor idol, bukan survei doang.. Jadi ini yang dibeli sesuai dengan kemampuan masyarakat..
Mungkin sebenernya otomotif hanya ingin tau harapan/impian para bikers motor apa yg mereka suka dan responden pun memberi jawaban tanpa memikirkan harga, keiritan atau harga jual kembali. Biarpun mampu beli motor sport tapi sebagian biker juga membeli motor bebek/skutik untuk harian, mungkin sebagian terpaksa atau alasan praktis digunakan didlm kota yang macet, tapi yg namanya survey /polling memang kadang2 responden tidak jujur dalam menjawab dgn berbagai alasan.
Kesimpulannya jangan di anggap terlalu serius, cuma emang kalau ada merk tertentu yg mendominasi ini bakalan memunculkan kecurigaan dlm kevaliditasan suatu survey tsb apalagi dimuat tabloid yg cukup berpengaruh. Seharusnya pula otomotif menyertakan pula data2 penjualan motor sbg gambaran perbandingan antara survey dan kenyataan dipasaran.
Apa efek /pengaruh dari survey tsb ? Opini publik yang mengira merk & tipe tertentu seakan2 menjadi dambaan, ini bisa misleading dan merugikan pihak2 tertentu spt ATPM yg menyertakan promosi dgn embel2 sesuai apa yg dimuat tabloid otomotif.
@ 7. kadal putih – Agustus 16, 2007
hahaha…itu kali waktu jaman helm cetok..
sekarang minimal pake hel half face dengan kaca lebar..
ce males naik motor bukan karena polusi..tapi…banyak faktor lain.
kadl putih ada di jogja yach…ntar lagi jambore suzuki tuh..nonton nggak ??
bisa jadi tuan rumah the next ghatering kafemotor juga nich 😀
kalo gw maunya motor sport dengan harga motor bebek…
ada gak yah ?
yachhh, telat jadi juara.. T_T
@atas.. Pulsar bozz 🙂
11. lonewolf – Agustus 16, 2007
ada tuh thunder 125
glmax
honda win
lebih murah daripada suprax125
lonewolf.. pan namaNy aja udah mencerminkan Srigala. n pulsar itu kan Srigala loch.. gimana.. mau??? (kek iklan)
ayoo dipilih dipilih..
Inikah kejutan AHM yang sebenarnya (tertunda)??
Sebetulnya kemaren motor Tiger gw masuk AHASS, karena gw minta overhaul untuk 2 masalah daleman mesin yang perlu pembongkaran mesin dan masalah lain, makanya Tiger gw ditinggal sehari di AHASS. Setelah siang2 gw ditelpon sama AHASS, yang berupa pemberitahuan bahwa motor gw udah selesai. Okehh.. It’s done… Sore2 gw meluncur ke AHASS untuk mengambil kembali dan melakukan pembayaran (yang cukup mahal juga sih….). Yah, karena gw punya hubungan baik sama supervisor di AHASS situ (bukan karena motor gw banyak masalah lo…). Makanya dia sendiri yang mengangani motor gw. Setelah gw cek masalah yang dulu menimpa Tiger gw, yang ternyata sudah hilang salah satunya (yang satu belum bisa gw cek).
—–cut—–cut—–cut—–
Comment of the week
pokokkee thunder 125 soal harga kaga ada saingan.. lengang lenggong sendirian.. mantaap, (harga) megapro vs pulsar.. ya terang aja megapro moncrot.. tigi lawan v-ixion.. plis deh, teknologi jadul apa yang lawas.. udah deh.. plis jangan pake honda2x lagi.. honda jelas lebih berkelas..? berkelas apanya..?
Honda CB berkelas bro!
MESKI MAYORITAS RESPONDEN PEMAKAI SUZUKI, TAPI SEBENERNYA MENGIDAMKAN HONDA.
ARTINYA, SEBENERNYA MAU BELI HONDA, TAPI HONDA TUH CUMA GONTA-GANTI STRIPING DOANG. UDAH GITU MAHALNYA GAK KIRA-KIRA. JADI YA BELI SUZUKI AJA.
GAMPANG KAN ???
(dp nya Suzuki murah pisan…..)
hore dua puluh 🙂
Motor Spot jadi Pilihan Utama, Tapi Yang paling penting adalah Keselamatan si Pengendara.. | 90% kecelakaan dan kematian katanya dari kelalaian pengendara sendiri.. terutama masalah keamanan HELM.
aku masih bersyukur… punya TIGI th 95.. masih untung dech.. beli murah….
@kabeh
Mega Pro dan Tiger direvisi karena adaThunder 125.Suzuki cuman itu yang menang padahal ceruk pasar sedikit bgt.hampir semua lini dikuasai oleh Yamaha,Jupiter Z kalo kapasitas memang berada di kelas 100-110cc.tapi dilihat harga masuk kelas 125 cc.MX lebih pas dimasukan kelas >125cc.selain kapasitas juga harganya.
Emberrrr… Bro. Akur deh ane ama ente Bro Djenang. Emang kalo kenyataanya sehh Jupie emang berkuasa di Kelas 100-110 CC bahkan saking garangnya Kelas abangnya (Baca: 125 CC) juga ampe dilahapppp…Hap..haap Abis deh..heran ane ama nich Motor. Bandelnya gak ketulungan.
top deh.thunder 125,walaupun banci(motor laki,tenaga motor cewek)tapi mengungguli megapro ama tiger
@25 tambahan…bunyi mesinnya..wadaw kok sampe motor tetangga denger yha (kalo lagi lampu merah, bunyi mesin mengalahkan knalpot)….kenapa dari awal gak dibikin 150 cc?? tambah 1 jutaan..cukup lha.
@bro ilham
kyknya bener juga..kotanya gak representative. Di bali ce banyak naik motor dan motor yang paling banyak adalah scooter matic. Mio menjadi raja di sana dan Kymco memiliki penjualan paling bagus di sana. Seandainya Bali di survey, dijamin gak ada yang milih sport bike karena memang gak diterima..
Balinese people lebih suka yang simple, nyatai dan unik… sebagaimana kehidupan mereka sehari-hari hehehe… Ilovebali..
suzuki new shogun yg RR jantan banget kaya robot
ga seru tulisannya
bos dah ngeliat motor torindo gak?
modelny kyk cbr njiplak abis
150cc, pendingin udara, oversquare, USD, topspeed 120 km/j.
harga sekitar 16jeti.
@30
torindo diulas di otomotif minggu kemarin
Kenceng,murah,4tak ya pulsar,mau keren kenceng murah lg ya happy swift r 200cc tune up aja sendiri toh motor2 jadul kayak honda cb juga bisa kenceng dg dana minim.contoh aja swift 16jeti on the road, coba banding dg cbr 30jt kan selisihnya 14jeti,uang segini kalo untuk biaya tuning udah bisa ubah cbr bajakan(baca:swift r 200cc)bisa di adu lawan ninja standar,soalnya dr kawanan honda cb udah ada yg berani lawan rgr tune up,lagian ninja pd acara kebut lurus jarang yg menang lawan rgr.Gmana cb mania?Pada klub anda pasti ada cb yg berani lawan ninja tune up kan?.Kayaknya dana tuning nya gak mahal2 amat kan?He..He.He.Peace bro
@bro Ilham
Gw setuju bgt dengan comment Kafemotor tentang hasil survei di otomotif.Mungkin ratusan ribu orang lain jg setuju ama bro ilham.gw pikir klo ‘keberatan’ oleh forum kafemotor dipertanyakan ke pihak OTOMOTIF dan juga dipublikasikan lbh banyak,agar masyarakat yg sudah membaca survei otomotif itu tdk termakan oleh survei yg tdk valid itu..kita kan mesti belajar kritis dan membangun informasi yg sehat dan bertanggung jawab,karena berhubungan dengan image pabrikan…
pokoke setuju abissss
Kenapa setiap ada survey semacam begitu Pulsar kok gak ada datanya ya….? herman deh…
punya motor bagus, powerful, kerenn, hebad…….
pengeeennnnn….. tapi kok kocek yang mengenaskan maunya milih yang cuman sekedar fungsi, apa daya?
yang jelas jangan beli HONDA deh, mahaaall tapi cuma ganti baju doank, bener-bener motor ngga jelas!
HONDA terdepan dalam harga, terjengkang dalam kualitas (begaya iklan nih!)
Megy n tigy boleh juga yach?AHM motornya gak jelek2 amat bro..Murah juga..Tigy evo..Termasuk murah terjangkau..23jt murah,coba lu2pade bikin ndiri ntuh motor???Murah kan?
*kabur….Wuenggggggg
@ 33. Saiful – Agustus 22, 2007
Sip kang, coba deh nulis di surat pembaca Otomotif.. trus rujuk aja kritik di KafeMotor. tnq sebelumnya
klo gw pribadi sih ,punya motor semacam astuti aja udah sukur.. yg penting bebeknya hemat kalo bs 1 liter untuk 100km, dan sehat (kantong gw jg sehat). klo top speed sih gw ga terlalu mikirin, safety aja…. lg pengen mo kenceng ?? gw tinggal ambil kunci mobil aja, putar stop kontak, gas di tol beres…. gw heran ama biker yg kebut kebutan di jalan, bikin jantung gw berdegup aja asal di salip.
Bang Ilham,
Menurut saya ini adalah survei Impian/Keinginan …
Jadi bukan survey : Kenapa memilih motor yg dipakai saat ini.
Gue pengen punya motor hebat, mesin tangguh, nggak rewel, harga terjangkau, model keren, dsb … dsb …
Tapi kenyataan :
– Dana terbatas.
– Motor (saat) ini harus bisa dikendarai oleh istri.
– dll … dll …
Kalo’ mau tau impian gue, bukan motor yg nggak diproduksi oleh ATPM sini lho, yaitu Kawasaki Ninja RR ….
kepada Yth semua rekan pencinta motor,saat ini saya tertarik dengan motor produk yamaha vega r,saya berniat memberi motor yamaha vega r tapi secon alias bekas,bagi rekan semua yang mempunya informasdi tentang motor bekas yamaha vega R mulai tahun 2004,saya berlokasi dibandung,bisa menghubungi 081320622810,or jerry_novarino@yahoo.com,terima kasih atas bantuannya.
untuk survei sejenis itu memang musti dibedakan antara motor impian dan motor yg akan dibeli.
misalnya gua:
motor impian = jelas motor2 built-up eropa.
motor yg mampu dibeli = ya motor rakitan lokal.
hehehe… 😀
minta tolong daftar harga motor bekas di jakarta untuk semua merek dunk
Sekedar meluruskan :
Pertama perlu dicermati dengan teliti bahwa defenisi target population dalam survei litbang otomotif ini adalah : “pembaca otomotif yang mengirimkan sms ke redaksi otomoti selama kurun waktu periode tertentu. Tercantumlah sebanyak 3.816 (N) pengirim sms dalam hal ini berupa no. HP yang kemudian dijadikan sebagai sampling frame. Dari sampling frame ini dengan tehnik systematic random sampling ditarik sejumlah sampel (n) yang sayangnya tidak disebutkan oleh Litbang OTOMOTIF berapa jumlahnya (seharusnya disebutkan, seperti yang dilakukan oleh Litbang KOMPAS setiap kali melakukan survei/polling). Dari rumusan populasinya saja jelas bahwa OTOMOTIF tidak bermaksud menggambarkan pendapat/preferensi dari seluruh pembacanya (data Nielsen Wave II tahun 2007 menyebutkan angka sebesar : 800 ribu orang dengan perbandingan jenis kelamin pria =638.000 dan wanita = 65.000 jadi sekitar 80:20, mirip kan dengan proporsi populasi pengirim sms?). Secara metodologi OTOMOTIF benar adanya karena dia dengan JUJUR telah membatasi proyeksi populasinya! Hanya pengirim SMS, bukan seluruh pembaca OTOMOTIF apalagi seluruh masyarakat Indonesia konsumen sepeda motor. Jadi penelitian ini hanya berlaku pada populasi yang telah didefenisikan di atas.
Kedua, tolong diperhatikan secara seksama boks metoda penelitian, disana dengan JELAS dicantumkan sampling error dari penelitan ini, yaitu sebesar +/- 6%. Berdasarkan tabel sampling error dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% dengan asumsi proporsi populasi heterogen (preferensi brand sangat beragam) berarti jumlah sampel (yang ditelesurvei oleh Litbang OTOMOTIF) sekitar 200-an
Jadi OTOMOTIF secara etika penelitian sudah melakukan hal yang benar dengan menunjukkan keterbatasan penelitiannya. Penelitian ini bersifat deskriptif bukan eksplanatif sehingga tidak ditujukan untuk menjelaskan mengapa orang yang bermotor Suzuki namun mengidamkan Honda, jika itu misalny tujuannya berarti disain penelitiannya akan menyesuaikan. Tidak ada penelitian yang sempurna dan bisa menjawab segala permasalahaan.
Terima Kasih
Honda CB CLUB SURABAYA semuanya OK punya COY.
Gila-gila kalo lagi berkendara.
Memacu motor sampai Wuss….
Salam WOR..WOR..WOR..
saya salah satu anggota club cb madiun ( hmcm) honda club cb madiun. saya mau tanya pada teman2 yany tau webnya cb indonesia yang diketuai mbah JOOO tolong dong hubungi ke anaak_haraaam@yahoo.com. Yang tau kabarnya cb club seluruh indonesia. aku di kasih nama sama ibuku tejo sasongko anak madiun asli anggota cb hmcm
sebentar lagi anak cb HMCM akan mengadakan pembaruan PENGURUS baru. Aku pesen sama temen sesama biker cb mania di mana aja anda berada….club yang matang adalah sebagai panutan teman2 sema club. Jangan bertengkar sesama penunggang CB seperti yang terjadi di SOLO kemaren tanggal 17 -18 november kemarin. Kalau emailnya HMCM nanti pasti aku kasih tau lewet jabore NASIONAL di kota JOGJAKARTA pada bulan 07-2008 tanggalnya belum di tentukan.
hai anak2 multiplus di mana anda berada saya mengadakan acara pembuatan baju
swift bagus ngak bro ane mau beli nih.thaks
saya anggota mic mau nanya ma temen2 kalo yang nama nya naep tu anak nya hebat ga ya………………….?