YZF R15 Ver 2.0, konsistensi Yamaha di India September 7, 2011
Posted by ilham in Motor Baru, PABRIKAN, Sharing.trackback
Menarik juga upaya kawan-kawan bikers memanas-manasi YMKI perihal Yamaha YZF R15 Version 2.0. Tapi setelah para onliner pencinta roda dua di negeri ini hebohnya udah sampai ubun-ubun, R15 akhirnya launching dengan diiringi kekecewaan. Antara lain YZF R15 kurang bertenaga dibanding ekspektasi, atau Yamaha kurang bijak karena lebih mementingkan India daripada Indonesia.
Saya pikir kritik di atas masuk akal, ditinjau dari sisi ekspektasi pasar. Tapi mau dibilang apa, ke dunia global memang boleh ada slogan “Yamaha Semakin di Depan”. Tapi nyatanya, untuk urusan motor sport Yamaha selalu lebih mengedepankan India. Kira-kira apa penyebabnya? Mungkin soal pangsa pasar, atau bisa juga yang lain.
Mari kita coba mengurai masalahnya. Pertama-tama, saya menduga launching ini ada kaitannya dengan upaya Yamaha India mengejar target 10% pangsa pasar roda dua di India. Jika benar perkiraan 14 juta produk motor baru tahun ini di negeri Sarukhan ini, maka mereka dipaksa untuk menjual sekitar 1.4 juta motor. Angka ini lumayan tinggi sebab selama ini Yamaha belum mencapai double digit. Bahkan jika info saya tidak keliru, tahun lalu mereka hanya bisa menjual sekitar 600-an motor.
Terkait target 10% ini, tidak lain untuk levelling pengusaan pasar yang dicanangkan Yamaha Global. Sebagai parameter pembanding, Indonesia selama 2-3 tahun belakangan menempel ketat Honda di angka sekitar 30-40% share (nanti ane cek lagi nih :D). Tahun lalu saja penjualannya hanya selisih dikit dengan Honda di angka 3 jutaan motor. Ini buah dari divesrifikasi produk dan promosi agresif. Parameter antara (milestone) yang digunakan Yamaha India sebelum mencapai dominasi seperti YMKI, mereka bisa juga merujuk ke Vietnam yang kira2 Yamaha menguasai 20% pasar. So, angka 10% bagi Yamaha India sudah realistis sebagai milestone pertama, meskipun angka itu juga sudah lumayan tinggi.
Faktor lain bisa jadi karena memang untuk motor batangan, India merupakan laboratorium utama produk mereka. Pada awal 2009, ketika berkunjung ke New Delhi dan beberapa negara bagian di India, saya menemukan fakta menarik. Yamaha India baru saja melempar FZ16 ke pasar pada November 2008. Iklannya setiap saat muncul di TV-TV dan sudah bersilewaran di jalan-jalan. Padahal saat itu, R15 versi lawas juga baru saja di launching, tp masih sulit diperoleh unitnya. Pada saat itu juga ada kesan Yamaha jor-joran untuk produk motor batangan. Seperti kita ketahui, FZ16 baru 2 tahun kemudian dijual di Indonesia dengan nama Byson, dan kita juga hanya mendapat versi naked dari R15 dengan nama V-Ixion.
Yamaha India memang tidak tanggung-tanggung. Mulai dengan melakukan facelift terus-menerus terhadap produknya seperti FZ16 ataupun mengganti model seperti pada R16 (meskipun mesin masih sama). Yamaha India juga sudah membangun pabrik baru yang bisa menggandakan produksi Yamaha di India dari sekitar 600-700, menjadi dua kali lipat. Mereka kabarnya akan membackup dengan srategi menggenjot produksi skutik. Meskipun dalam pengamatan saya ketika berkunjung, skutik di sana belum begitu umum.
Dengan situasi di atas, sebenarnya konsumen di Indonesia bisa lebih diuntungkan. Mengapa, karena kelinci percobaan motor-motor batangan ini selalu di Indiehe. Seperti umumnyaproduk baru, setelah setahun launching baru akan diketahui tingkat mutu dan daya tahannya. Ini berlaku untuk Byson yang sampai ke sini dalam keadaan sudah uji coba di India. Bayangkan juga, misalnya, kalo kita dulu dapat R125, modelnya ya selera India awal. Dengan mendapat R15 Ver 2.0, bukannya lebih cakep. Belum lagi dari sisi teknologi ada beberapa perbaikan.
Yang perlu menjadi perhatian hanyalah agar jeda antara India dan Indonesia jangan terlalu jauh. Di samping itu, fitur-fitur juga perlu ada peningkatan mengingat bikers di sini lumayan banyak maunya. Tapi yang paling penting, harga bersahabat namun barang gampang ada. Karena tanpa ketersediaan memadai barang, maka harga akan melambung juga. Karena itu mari dorong ini ke YMKI agar cepat merespons antusiasme. Toh kalau moncer, ATPM juga yang diuntungkan. Ya nggak?
tapi klo dapat naek motor rasa pertamax lebij ok
copas dikit mas bro . .
Mengapa, karena kelinci percobaan motor-motor batangan ini selalu di Indiehe. Seperti umumnyaproduk baru, setelah setahun launching baru akan diketahui tingkat mutu dan daya tahannya
apakah karena infrastuktir jalan disana yang berdebu sehingga pas buat ‘ujicoba’ ?
Hahaha. Nanti sy coba kasih penjelasan. Paling lambat besok sy ulas sedikit tentang ini.
gimana kalo ymki punya model sport sendiri jangan ngambil dari india apakah mungkin?
[…] Saya tidak berpretensi membuat sebuiah teori tentang kultur roda dua di negeri India. Karena untuk itu perlu dilakukan penelitian demi penelitian yang serius. Tapi bukan berarti kita tidak bisa membicarakan aspek-aspek menarik yang menandai cara salah satu penduduk terbesar dunia ini dalam berkendara, khususnya roda dua. Terutama untuk memberi konteks soal YZF R15 di India dalam artile sebelumnya. […]
[…] untuk hal beginian No doubt laaa . . . Nah di artikel Perdananya bro Ilham mulai dengan Fenomena India Duluan dalam Kasus R15 . . . diasana saya memberi sedikit pertanyaan dalam kolom Komentar . . . ” apakah karena […]
Ane sangat setuju gan.. Tp jangan kelamaan keburu bosen orang nunggunya…
Mudah mudahan YMKI denger
Saya Akui YAMAHA emang Jago Bikin Motor SPORT YANG KEREEEEEN,
Tapi YAMAHA BODOH dlm Soal PEMASARAN,yang Lebih Ngutamain INDIA dari Pada INDONESIA.
Gue Gak Berani Jamin Kalau Tu Motor Bakalan LAKU BANYAK kalau di INDIA,
Tengok Saja Kasus KAWASAKI NINJA 250,yang disana Butuh Waktu1 Tahun untuk Menyamai Penjualan Di INDONESIA Yang Hanya Butuh Waktu 1 Bln.
Seandainya tu Motor Di LAUNCHING DI INDONESIA,,,,Bkalan LARISSS MANISSS tu MOTOR.
^^
bener banget bro NKRI dari dulu
emang slalu dianaktirikan oleh ymki.
lihat aja piksen jadul trondoL gitu
21.600.000.
beda dg india,
Duit segitu dah dapet New R15 2.0
padahal nyawa tu yamaha global
ada di sini NKRI…….!!!!
Giliran indonesia dikasih
model jorook begitu.
Kasihan NKRI slalu perlakukan tidak
adil oleh penjajah jepang.
padahal sama2 di jajah ekonominya.
Kasihan……kasihan…… Kasihannn…….
Gilee!! Yamaha india cm kbagian mrkt share 10%.. Its bloody “sportswar”.. Tp inget,line up yamaha india jg ga sebanyak Ymki krn cm jualan mtr sport. Gw setuju bgt klo india duluan R&D,jd konsumen disini jg pny bargaining ke pabrikan perihal mtr2 yg layak msk jg ke indonesia or.. Just keep stayed in india..
wih,.. mantep bener,..!!!!
Pasti aku beli kalau masuk Indonesia!!!
Garai emosi ngenten’I ikuh!! Hahft!!!!!!!!!!!!!!!