Ducati colong start untuk 2012 September 18, 2011

Ketika kita sibuk membicarakan performa Ducati GP11, Ducati telah mempersiapkan senjata pamungkas untuk 2012. Bukan soal sasis yang akan berubah menjadi almunium tahun depan. Bukan juga soal mesin yang akan menjadi 1000cc. Tapi justru pada taktik yang digunakan untuk mengakali regulasi.

Seperti kita ketahui, mulai seri Aragon Rossi dan Hayden akhirnya menggunakan Gp 11.1 dengan sasis almunium. Meskipun naga-naganya masih belum moncer, tapi Ducati sebenarnya punya agenda tersembunyi. Kejatuhan Rossi di sesi kualifikasi dan posisi Hayden yang hanya urutan start 7, hanyalah bagian dari test. Mereka lebih senang menggunakan balapan untuk menguji motor tahun depan. Kok begitu?

Benar, braders. Karena GP11.1 yang digunakan saat ini pada hakikatnya 11-12 dengan GP12 yang sudah ditest belakangan. Perbedaannya hanya sedikit modifikasi pada conrod dan crankshaft agar ga lewat 800cc. Sisanya praktis sama.

Dengan taktik ini Ducati akan memperoleh banyak keuntungan.

Pertama, Ducati tidak lagi harus pusing memikirkan pembatasan jumlah waktu test yang diperbolehkan selama semusim.  Tahun ini saja Ducati telah mengunakan lebih dari separuh dari 8 hari yang diperbolehkan. Sementara rivalnya, seperti Honda dan Yamaha, baru menggunakan 2-3 hari . So menggunakan GP11.1 sebagai alat test jelas tidak akan mengurangi jatah waktu yang tersisa. Pada waktunya nanti, Ducati dapat benar-benar menggunakan 3 hari tersisa untuk test Ducati GP12 di akhir musim.

Kedua, Rossi dan Hayden akan memberi input langsung dari latihan resmi dan balapan di paruh akhir musim ini. Mereka bisa mengetes realibilitas, performa, dan kinerja mesin, sasis, dan elektronik secara bersamaan dalam kondisi yang sesungguhnya. Simulasi lomba untuk GP12 praktis sudah dilakukan oleh GP11.1. Tinggal dicatat dan dikembangkan. Pabrikan lain? Mungkin baru mulai bikin motor, so tak sempat memikirkan taktik ini.

Ketiga, perpindahan sasis tidak lagi harus dilakukan di awal musim, tapi sudah dilakukan pada tahun berjalan sebelumnya. Harapannya Ducati tidak lagi mengalami nasib naas seperti tahun ini. Rossi sebagai pembalap utama yang senang experimen juga punya banyak waktu mengenal karakter motor tahun depan, sekaligus mengembangkannya dari awal. Kesulitan utama Rossi pada musim balap ini karena semuanya serba baru. Sasis, tipe baru (monokok + karbon ++ almunium), mesin (desmo+twin++stressed member of chassis), dll. Belum lagi banyaknya perubahan dan perbedaan riding style.

Pertanyaannya sekarang apakah ini melanggar aturan?

Tidak juga. karena tidak ada aturan khusus soal itu sepanjang tidak melewati batas kubikasi yang diperbolehkan. Ini merupakan kejelian Ducati melihat kesempatan dalam regulasi. Toh kesempatan merebut juara dunia tahun ini sudah jauh panggang dari api.

Bagaimana pandangan teman-teman?