jump to navigation

Part 2: Stoner vs Rossi, Siapa jagoan karbon? September 20, 2011

Posted by ilham in analisis, Balap, Sharing.
Tags:
trackback

Sambutan terhadap tulisan “Part 1: Stoner vs Rossi, Siapa lebih jago” ternyata lumayan rame. Membuat saya bersemangat untuk mempercepat kelajutannya pada hari ini. Padahal tadinya saya berencana menulis Part 2-nya jelang balapan seri Japan. Namun berkaca dari pengalaman analisis sebelumnya, harap setiap brader membaca keseluruhan tulisan sebelum memberi komentar. (Soalnya ane nulisnya sampe abis :D).

Metode yang saya gunakan dalam analisis Part 1 membandingkan prestasi tahun pertama. Sebab tidak mungkin membandingkan prestasi secara keseluruhan selama balapan di MotoGP/Premire Class akibat perbedaan masa bakti dan prestasi secara umum. Pada Part 2 ini, mari kita bandingkan secara spesifik siapa yang lebih jago saat mengendarai Ducati. Lebih khusus lagi, terfokus pada Ducati bersasis karbon.

Lagi-lagi secara cepat terlihat dari hasil balapan bahwa Stoner unggul dari Rossi. Pada 2009 saat sasis karbon pertama kali diperkenalkan, Stoner menempati urutan 4 dengan juara seri sebanyak 4 kali lalu podium sebanyak 4 kali.  Tahun berikutnya (2010), Stoner kembali menutup musim balap di urutan 4, dengan juara seri 3 kali, podium 6 kali. Bagaimana prestasi Rossi? Pada tahun ini bersama Ducati, menempati posisi 6 di klasmen sementara balapan dengan hanya sekali podium.

Namun jika kita perhatikan lebih jauh hasil balapan bersama Ducati sasis karbon, maka kita melihat ada fakta-fakta menarik. Pada tahun 2009, penyakit “misterius” menyebabkan Stoner absen selama 3 balapan dan di balapan terakhir gagal start akibat kecelakaan saat jelang balapan. Lebih menarik lagi pada 2010 di samping prestasi yang lumayan seperti tergambar di atas, Stoner juga 5 kali gagal finish. Beberapa di antaranya karena jatuh (saya tidak sempat cek semua status retired-nya, mohon dibantu).

Rossi di lain pihak, meskipun hasil yang ia capai tidak memuaskan, tapi selama mengendarai sasis karbon tidak pernah gagal finish dari balapan. Tentu Ducati tidak pernah berpesan kepada Stoner maupun Rossi untuk balap hati-hati. Agar gak crash, soalnya motornya mahal. Udah gitu susah bikinnya. Tapi justru itulah, kita bisa melihat adanya perbedaan karakter antara kedua pembalap.

Betul keduanya merupakan pembalap jawara, yang sama-sama sangat cepat dan berani dog-fight dengan rival-rivalnya. Tapi cara bertarung, meraih juara dan mencapai juara dunia sangat berbeda.

Stoner balapan dengan cara mengoptimalkan motor yang disodorkan padanya. Tidak peduli sasis turbular atau karbon. Taruhlah GP10 sebagai contohnya. Stoner membalap selalu “ON the limit”, bahkan beberapa kali “OFF the limit”. Hasilnya, perbedaan antara juara dan terjatuh bisa sangat gampang terjadi. Sederhananya karakter Stoner adalah the real racer and fighter. Bagaimana ia bisa demikian, terkait dengan caranya membalap yang unik secara teknis.

Kemampuannya membalap secara agresif dengan memaksa ban belakang bekerja mengendalikan motor seakan-akan menghilangkan kelemahan sasis  yang laten di Ducati. Stoner tidak perlu set up front end yang luarbiasa untuk bisa menghabisi lawan-lawannya. Ini juga bisa menjelaskan mengapa hanya Stoner yang bisa benar-benar menjinakkan kebuasan Ducati GP selama ini, tetapi tidak demikian dengan pembalap lain.

Sebaliknya, Rossi adalah a confident racer. Ia butuh progres dalam pengembangan dan penyettingan motor untuk bisa percaya pada motor dan dengan demikian bersiap bertarung. Selama ini Ducati belum sesuai dengan ekspektasi feeling balapnya sehingga Rossi membalap GP 11 hanya “IN the limit”.

Sudah karakter Rossi untuk terlibat secara serius dalam mempersiapkan motornya. Hanya setelah ia yakin motornya memiliki potensi juara, ia akan fight. Hanya setelah GP 11 bekerja sesuai dengan gaya balapnya ia akan membalap “ON the limit”. Bisa kita lihat bahwa upayanya mengganti gaya balap tidak lagi bisa dilanjutkan. Karena hanya akan memperumit persoalan dan mengganggu kepercayaan diri. Ini tidak mengherankan sebab Rossi selama ini membalap dengan aggresif fight one on one hanya apabila handling, underbraking dan traksi sudah mencapai setting yang ia harapkan. Rossi, lebih dari pembalap lain sangat piawai rolling speed dan menghabisi di celah-celah tikungan-tikungan sempit. Dan itu hanya bisa dilakukan apabila setting paket sasis dan pengereman lumayan mumpuni.

Singkatnya, keduanya sama-sama jago, tapi beda keahlian. Beri motor biasa-biasa saja, Stoner akan memaksanya untuk menang. Lalu beri Stoner motor hebat, ia pasti memberi prestasi on TOP!  Sementara Rossi, beri ia motor biasa-biasa saja, ia akan membangunnya menjadi motor juara. Beri motor hebat, dia akan mendominasi selama mungkin.

Sejauh ini memang Stoner lebih dominan dari Rossi. Tapi dilihat dalam konteks yang lebih luas di atas, memang Stoner tidak memiliki kepentingan pribadi untuk membuat motor-motor Ducati bisa juga dikendarai secara optimal oleh pembalap lain. Stoner adalah kompetitor sejati, baginya tugas pembalap adalah membalap sebaik mungkin. Sementara bagi Rossi, tugasnya membangun motor sebaik mungkin. hanya dengan motor yang membaik, chance juara menjadi lebih besar. Dan itulah cara Rossi memenangkan gelar juara selama ini.

Hanya saja patut dicatat selama sasis karbon digunakan Ducati, tidak satupun dari Stoner maupun Rossi yang sanggup mempersembahkan gelar juara. Karena itu, cara menentukan siapa lebih jago perlu analisis lebih lanjut. Mau???

Komentar»

1. cafebiker - September 20, 2011

manteb

2. Mupenk - September 20, 2011

Siip

3. arihtakid - September 20, 2011

Ulasan yang luar biasa. Cocok jadi undangan Live di Tivi nih pas acara balapan. Haha (serius itu)

4. bintangjati - September 21, 2011

ulasan menarik, siap menunggu analisis berikutnya

5. kontela - September 21, 2011

lanjut ooom…!

6. herrytroy - September 21, 2011

mauu.. dari sini ane melihat bahwa membangun motor lebih baik dalam menghasilkan segudang juara

7. radityohari - September 21, 2011

menurut saya, ducati mempekerjakan rossi, agar motor2 ducati yg lain dapat berprestasi jga. klo masih mempekerjakan stoner, mending ducati nurunin satu motor aja. mubazir nurunin banyak motor, yg bsa naik podium satu orang doang…:D

ilham - September 21, 2011

negatif. Tlalu berat bagi Ducati. semewah2nya Ducati, semahal2nya motornya, masih jauh lebih kecil dr pabrikan2 Jepang. Kalo bkn karena semangat racing + sponsor, mrk pasti ga sanggup maen 🙂

Tetap aja ide yg sgt bagus. Syg Rossi maunya dibayar mahal. Ducat, just full of people don’t know how to give a fairly goof decision.

8. candra_kawak - September 21, 2011

Brrti idealnya ducati corse punya rossi & stoner sbg pembalap utama.untuk investasi jangka pendek agar juara tahun ini,pk stoner.yg jangka panjang rossi,gunanya agar bbrp th mendatang motor sempurna siap ‘didelegasikan’ kpd pembalap berikutnya.hehee

9. Safety Rider - September 21, 2011

Ane nambahin lagi gan…
1. Stoner ga mau develop motor hanya kompetitor sejati :
Ane rasa kurang tepat,
a. kembali ke awal Ducati sendiri (terutama team managementnya) ga percaya dengan stoner, ga ada upgrade buat stoner selama season berlangsung. stoner hanya diberikan motor di awal musim dan gunakan semampumu. makanya Ia dan Timnya harus berusaha ekstra keras mensetting motor. seperti di 2010 stoner kebanyakan dnf ketika di depan (mimpin race) seperti di qatar. why? Bukan karena Stoner ingin kabur duluan, tp kl dibawa lambat ban depan ga bisa bekerja, front end hilang, jatuh deh. ini alasan utama stoner meninggalkan ducati.
b. pernyataan Ramon Forcada (Chief enginer Lorenzo dan sebelumnya Chief enginer Stoner ketika masih di LCR) dan tentunya jg Chief enginer yg sekarang (baik di ducati maupun di honda) Cristhian G. bahwa Stoner memiliki kemampuan untuk mengetahui ada masalah setup sedini mungkin hanya dengan satu lap/lap-lap pertama. makanya kl kita perhatikan stoner hanya melakukan Free paractice 2-3 lap kemudian balik lagi ke Pit. berbeda dengan lorenzo dan yg lainnya bs sd 12 lap baru masuk pit. tapi sekarang sebagian besar pembalap moto gp menggunakan metode stoner. termasuk lorenzo dovi n pedrosa hanya 5-6 lap lsg ke pit.
dan inilah penyebab munculnya quote yg terkenal di season ini :
VR : he’s not ride it hard enaugh. (stoner tidak mengendari ducati dg sungguh-sugguh /100%)
JB : If we had that issue (front end) with Valentino it’d be fixed in 80 seconds. that’s what which start the war between FBS n FBR.
c. kemampuan develop motor bisa dilihat ke pembalap kedua dan tim satelit :
Hayden bersama Stoner memiliki prestasi yang lebih baik dibanding bersama Rossi, demikian pula tim satelit ducati dengan motor GP 10 dan GP 11 yg notabene masukan stoner seringkali mengoutkualifikasi tim pabrikan.
d. Pernyataan Preziosi yang berharap agar Stoner bisa ngetest GP 12 sebagai pembading Rossi. mungkin
2. Rossi jarang crash dibanding stoner >>> motor mahal.
a. dalam balapan yup Rossi tidak pernah crash tapi kalo dilihat ke FP dan kualifikasi justru Rossi lebih banyak jatuh dibanding Stoner. dan jatuh di FP QTT maupun di Race sama2 merusak motor.
b. Motor2 satelite sebenernya ga begitu mahal (dibanding gaji Rossi) kurang lebih 5,1 million euro buat satu motor satu season (6 engine). bandingkan dengan gaji Rossi yg 15 million. bisa dapet 3 motor.
c. Perbaikan yang Rossi minta (upgrade engine, chasis, part dll) justru lebih mahal. Rossi sudah menggunakan 4 macam chasis yg berbeda dan besok di Jerez akan menggunakan chasis yang lain lagi (twin spar aluminium) n rencananya dipakai di valencia. begitu banyak upgrade sampai JB sendiri bingung sudah berapa parts dan perubahan yg keberapa mereka gunakan. he cant keep the track. bayangkan jika effort yg sama diberikan ke stoner. mungkin ceritanya akan lain, dan stoner sdh dapet lebih dari 1 wc.
pandangan ane sasis aluminum ini ga akan banyak membantu, butuh waktu untuk mendapatkan chasis yg bagus event itu twin spar. kita lihat ke moto 2, perubahan lap time dari tahun lalu dibanding tahun ini bisa lebih dari 2 detik (padahal hanya chasis yg diganti).
3. Stoner pembalap of the limit. ane setuju kalau ini
a. pernyataan Ben Spies ( oktober 2010):
Casey on a Honda could be a very scary situation,” the American said. “The Honda’s working quite well now. When Casey’s on, there’s been nobody on a Ducati that can touch him. Those are just facts. So it’s going to be scary to see what he does on a Honda. Again, it’s one of those things that could go really bad for everybody. We’ll have to see.
b. pernyataan Vito G. baru-baru ini (tim manager ducati n test drivernya) :
I can copy every rider style, except stoner.
c. pernyataan JB : VR can’t copy how stoner ride ducati its to much risk for him.
d. Hayden n the rest of the field : Stoner have amazing throttle control. bisa dilihat di rekaman red bull 1000fps.

Udah dulu ah, dah kepanjangan, nanti bersambung tentang sasis carbon dll.

Mercon C Part 3 - September 21, 2011

mantap banget ulasanya bro,,, oiya, maksud singkatan BS tu apa ya?

Safety Rider - September 21, 2011

sebenernya itu kata-kata yg kurang sopan, cm biasa dipake di forum luar. BS (bull shit) /tai kebo. makanya ane singkat aja, maksudnya adalah omongan yg ga berharga.

john - September 21, 2011

sipp banget…ini baru lebih fair ulasannya..oh ya ogut bukan FBR atau FBS lho tapi baca komen orang yang terlalu men DEWA kan rossi kok maless banget gitu

ilham - September 21, 2011

Wuiiiihhhh, bro. Mantap. Tnq a lot. Ada yg bantu ane mnggambarkan konteks pertarungan di balik lintasan. Jelas ane ga boleh u masuk ke subjek dan substansi percekcokan antara Rossi FB dan Stoner FB. Maklum ini analisis. Kalo skadar berita, bs sih ane tampilin satu2, tp kalo itu mgkn blogger lain lbh baik 🙂

Komen2 pbalap ttg gaya balap Stoner + Rossi betul2 TOP. Keep it up bro …

Jgn lupa soal sasis karbon ya… Awasssss udh janji :p

safety rider - September 21, 2011

sasi carbon, (lebih tepat sasi ducati) nanti kl ada artikel yang pas.

radityohari - September 21, 2011

“Bukan karena Stoner ingin kabur duluan, tp kl dibawa lambat ban depan ga bisa bekerja, front end hilang, jatuh deh. ini alasan utama stoner meninggalkan ducati”

naggepin komen yg ini, klo emng stoner suka kabur duluan gara2 dia nggk dapet fell front end. ampe sekrang dia di honda jga kerjaannya kabur duluan, apakah motor honda jga jelek front end nya?

stoner itu suka kabur duluan karena dia adalah pembalap type save, istilahnya ngapain harus dog fight klo bsa kabur duluan.

stoner bukanlah pembalap tipe petarung. mentalnya lemah, n apabila terjebak dalam dog fight, dia lebih mudah dipermainkan emosinya oleh lawannya. Seperti waktu emosinya di permainkan rossi yg menyebabkan dia ndlosoorr, abis race itu, dia berturut2 dnf dengan alasan yg nggk jelas.

safety rider - September 21, 2011

maksud ane berkaitan dengan win it or bin it. kl ducati ga dipaksa 110% stoner ga dapet feeling. bisa crash. makanya stoner sering crash padahal lagi di depan.

beda dengan di honda, ketika dia sdh di depan dengan selisih yang cukup banyak, dia back off (melambat) dan hy menjaga keunggulannya. kl di ducati selisih 6 detik aja. dia tetep gas poll. karena cm itu cara bawa ducati. dia juga dah ga ngotot ngejar P1 di lap-lap awal. main aman dl. yakin dengan kemampuannya, hajar, seperti di brino dan laguna seca kemarin nyalip lorenzo di lap-lap akhir. kl dia ngrasa ga bisa bersaing ga memsakan diri drpd dlosor ky di misano n mugello.

dari sini keluar perkataan Rossi : kemampuan Stoner riding motor ane kasih 10, tp sayang dia kurang smart. (back off kl dah di depan drpd dlosor).

kl 2008 after laguna seca. ane lihat mang karena kalah mental. tp bukan krn masalah ga bisa dog fight motornya yg ga mampu, kl gitu Rossi klh mental dong kalah lawan Carl Curctlow n hampir ma aoyama?

radityohari - September 21, 2011

oh iya satu lagi, stoner pindah ke honda bukan karena faktor motornya, tetapi dia emng nggk mungkin mw satu tim sama rossi. lagian ducati nggk mungkin ngegaji dua pembalap mahal ini, otomatis salah satu harus dilepas, antara hayden n stoner, tetapi hayden nggk mungkin dilepas, karena dia kan brand ambassadornya ducati di amrik. walhasil stonerlah yg dilepaskan, stonernya jga nggk mungkin mw satu tim sama rossi, apalagi di musim sebelum2nya mereka sempet battle hebat

safety rider - September 21, 2011

Kliatannya kebalik deh. thn 2006 Rossi memveto yamaha yang mau memsukkan Stoner. thn 2010 rossi mengltimatum Yamaha pilih dia atau lorenzo. Rossi ga mau ada saingan dalam kandang yg sama. bagi dia ga boleh ada dua macan dalam satu garasi.
yang pertama kali pindah di 2010 adl stoner. begitu stoner pindah honda, yg lain baru ngikutin.
gaji stoner di ducati paling kecil dari semua alien. bahkan setara dengan pembalap satelit kawaka atau P2 pabrikan
Rossi : 15 million
Lorenzo : 8 million
Stoner : 2 million
PEdrosa : lupa.

radityohari - September 21, 2011

itu dapet data dari mana bro? boleh minta link nggk?

klo menurut saya di laguna seca stoner menggunakan compund hard, itu sebenernya agak sedikit berbau gambling, karena tantangannya bukan akhir2 balapan, tapi lebih bagaimana dia bsa keeping pace dengan pembalap didepannya agar gapnya tidak terlalu jauh pada lap2 awal. klo diakhir balapan stoner bsa nyalip dua pembalap didepannya, itu hal wajar karena dua pembalap didepannya udah kehabisan grip ban sedangkan stoner masih memiliki grip. bsa diliat data laptimenya.

setau saya sih gaji pembalap pasti naik setiap kontrak baru, apalagi klo dia jago dan pernah megang status wc, saya yakin gaji stoner di honda nggk mungkin 2million dan kalaupun dia tetap bertahan di ducati, nggk mungkin stoner nggk minta naik gaji.

safety rider - September 21, 2011

Stoner kalo diberikan pilihan biasanya memilih yg paling keras, karena sesuai dengan gaya balapnya yg agresive.
liat deh yg di aragon

Kl yg lorenzo dah tau ya?
yg rossi google aja.
Rossi veto’d stoner to yamaha. dah lama banget beritanya (okt 06).

dedeka - Januari 5, 2012

mantab-mantab, saya sampai bingung mau komentar apa, benar-benar menggambarkan apa yang ada dalam pikiran ane tapi saya sendiri pun tidak bisa menuliskannya …….

10. motorbreath - September 21, 2011

memang laen rasanya baca ulasan blogger motor senior 🙂

lanjutkan nulisnya bro … biyar saya yang awam bisa nambah pinter dikit 😉

11. Kakang ali - September 21, 2011

Ulasan ala Fans Boy Rossi oleh Bro Ilham,

Gw jujur lebih prefer dengan ulasan NEUTRAL dari Bro Safety Rider.

12. Kakang ali - September 21, 2011

I like this very much :

c. kemampuan develop motor bisa dilihat ke pembalap kedua dan tim satelit :
Hayden bersama Stoner memiliki prestasi yang lebih baik dibanding bersama Rossi, demikian pula tim satelit ducati dengan motor GP 10 dan GP 11 yg notabene masukan stoner seringkali mengoutkualifikasi tim pabrikan.

13. nha - September 21, 2011

9. Safety Rider

Kalau dibikin satu buku mungkin ngak ada orang bisa mengcounter penjelasan anda.

Namun yang perlu di ingat kelebihan seorang casssy jangan diartikan dewa oleh FBnya atau kesombongan oleh FB lain dan kekurangan Rossi bukan berarti pecundang oleh FBS. Karena saat ini terlalau banya FB yang mendewakan seseorang dan meremehkan yang lain.

Safety Rider - September 21, 2011

Yup setuju, yang ane inginkan adalah sikap sportif kalo Lorenzo WC give a credit to him, kl Stoner WC give a credit to him, even kl Hayden WC he deserve it.

Rossi adalah salah satu pembalap terbaik dengan skillnya demikian pula pembalap yang lain.

Dalam balap motor kita sulit membandingkan dua orang rider apple to apple, even dia dalam satu team, karena dalam balap motor ada banyak faktor luar, setting, kesehatan, injury n luck.

kita bisa katakan Lorenzo WC krn Rossi sakit
Stoner Wc krn Bridgestone
Hayden WC krn mesin Rossi trouble.
Rossi WC krn dia di motor terbaik dan Stoner di motor jelek, sedangkan lorenzo ga dapet perlakuan yg sama dg Rossi.
there’s to many excuse. bagi ane WC is Wc.
2006 : Hayden is the best
2007 : Stoner is the best
2008-2009 : Rossi is the best
2010 : lorenzo is the best
2011 : kliataanya Stoner is The best.

14. nr 1908 - September 21, 2011

yach artinya kedua-duanya sama-sama jago, hanya saja rossi lebih dulu lahir dari pada stoner, sehingga rossi bisa jadi juara 9 x, kalu sama-sama lahir pada masa yg sama, barulah bisa dibandingkan secara keseluruhan prestasi keduanya dalam perebutan mahkota moto gp.

makanya dalam hal ini kita tdk bisa bandingkan rossi dan stoner dalam jumlah jurdu moto gp

john - September 21, 2011

setuju mas bor..heheh komen2 gini yang gue suka nih…

ngefans boleh tapi jangan bikin mual orang lain :

1. kalo Rossi menang di anggap dia emang dewanya motogp
2. kalo Rossi kalah karena motornya yang dodol
3. kalo yg lorenzo, stoner, hayden menang karena motornya top

jadi kesimpulannya, belum tentu rossi bisa mendominasi jurdu terus kalo emang dari dulu udah ada kompetitor kaya lorenzo, stoner, pedrosa kaya sekarang ini….

piss ahhhhh

radityohari - September 21, 2011

kita bukan mendewakan rossi, tapi bila anda memang penggemar motogp bukan fans boi, saya rasa balapan motogp sekarang membosankan. seperti ada yg hilang,

karena menurut saya pembalap selain rossi bukanlah entertainer sejati. mereka klo menang yaudah menang. nggk ada selebrasi atau gregetnya. seperti nonton F1 boring. saya berdoa supaya rossi bsa naik podium lagi deh, biar kesenangan menonton motogp bsa kembali lagi, dan ada selebrasi2 unik 😀

15. penggemar ninja - September 21, 2011

skrang musimnya stoner, akui sajalah..:)

entah lah klo musim depan, bisa JLO, Pedrosa, atau ,mungkin rossi

kita lihat

16. Alamo - September 21, 2011

Mangtap, gw demen nih kalo banyak yang bisa memberi masukan yang bagus, enak ngebacanye

17. bozqy - September 21, 2011

MENDING One make race aja. biar lebih tau mana yg lebih oke, kalo di gp karakter tiap motor belom tentu sama!

18. SMART - September 21, 2011

Cuma di blog ini bahasannya mantap dan komen-komenya
juga mantap .maju terus bro ilham

19. el niino - September 21, 2011

ibarat kata
rossi = c. ronaldo, posisi bisa amf, cmf, fw, st , cf , winger
Pengaruh secara team dan keseluruhan lebih luas….

stoner = van nistelrooy, posisi striker murni…
pengaruh terhadap team cukup besar,
tp tidak menyeluruh…

20. hahaji - September 21, 2011

bro ilham, coba deh kalo mau membandingkan VR n St, jgn dilihat menangnya…
Lihat waktu yg ditempuh kedua pembalap dalam 1 lap, di motor yang sama (ducati carbon sasis) di setiap sirkuit…
Stoner (thn 09), rossi (thn 11)
Coba dihitung selsih waktunya…cepetan mana…

safety rider - September 21, 2011

pendekatan ini juga masalah.
seperti ane katakan td balapan sgt susah dapet kondisi yg sama.
entah itu cuaca, fisik, kondisi motor, setting, luck dll.
dan terutama ban.
perbedaan ban berdampak signifikan terhadap motor. contoh stoner di mugello pake ban 2012 lebih cepat 0.7 detik dibandingkan ban 2011 padahal motor sama, orang sama.

21. xperia arc - September 21, 2011

buat yang pernah mengalami lihat “langsung” aksi rossi dari jaman balap kelas capung, pasti nya tetap bilang rossi is the best laaah 😀

sekarang motogp agak membosankan :((

22. ilham - September 21, 2011

@ hahaji… Masukan bagus. Tnq
Oks, nanti coba kita gunakan pdekatan itu… Hehehehe
Sbenranya bs aja, cuma mayan capek ngitungnya.

Ingat kawan2, sy bkn jurnalis+bkn kerja di urusan otomotif ataupun olah raga racing…

Smuanya hanya dlakukan sambilan kalo msh sempat+lg semangat alias fit ;)… Tp kalo teman2 senang bdiskusi secara srius, insyaallah sy jg jd smanagt. Soal stuju atau tdk, bkn masalah besar bg saya asal jgn asal sling maki 🙂

23. shumy27 - September 21, 2011

wah,blog-nya Om Ilham adem bener sih..?! banyak orang pinter lagi…kerasan nih..!! 😀 keep it up..!!

24. Long'S - September 21, 2011

bener2 seperti Cafe ini blog
Nyaman buat nongkrong, menu ny nikmat dan tamu ny sopan2 😀

25. topa - September 21, 2011

bagus bro ulasannya….
Di tggu artikel selanjutnya ya….

26. Motogopo - September 21, 2011

Sayang bro ilham keliatan banged pro Rossi….
Piss ahhh
Saya nunggu bro Safety Rider bkin blog dan ulasan sendiri… mantap gak di blog ini gak di blog mygoldmachine komennya mantap….

27. Mercon C Part 3 - September 21, 2011

mantap bro safety rider,,, keren abis ulasanya

28. sundawibawa - September 21, 2011

Wah…mantap2 ulasannya..CERDAS!
Salam kenal buat bro Ilham dan pengunjung yang lain…

29. Recca - September 21, 2011

Wuihh..lagi2 pecinta motogp nan smart berdebat.. enak banget bacanya.. jangan bosan-bosan ya kasi kita2 ilmu…biar kagak jadi fans yang buta.
mnurut ane, ni blog yang paling adem dikunjungi

30. Blacksweet - September 22, 2011

Kelebihan rossi selain skillnya yg bagus, dia juga pintar memberi input kepada mekanik agar motornya dikembangkan melebihi performa motor rider lain. Biasanya target rossi, akselerasi motor saat keluar dari tikungan kemudian kecepatan di trek lurus. Jadi wajar kan, jika rossi bisa melibas rider lain, karena selain skill yang dimiliki, motornya memang lebih baik dari rivalnya.
Kelemahannya terlihat saat bersama yamaha, dengan motor M1 yg sama sama dikembangkan, rossi kesulitan untuk melibas lorenzo. Jadi bukan tidak mungkin stoner, pedroza, dovi, super sic, spies, bautista, barbera jika menunggangi M1 akan menjadi monster seperti JL.
Intinya rossi bakal kerepotan jika harus balapan dengan motor yg sama dgn rivalnya.

Kelebihan Stoner adalah gaya balapnya yang memaksimalkan performa motor. Jika semua rider motornya sama dgn stoner tanpa pengembangan, dapat dipastikan stoner akan melenggang bebas.
Kekurangannya, jika harus fight dari awal lap, sampai akhir lap kemungkinan stoner bakal dilibas rider lain. Bukan karena stamina dan skillnya yang yang menurun. Tetapi gaya balapnya untuk fight, mempercepat ban kehilangan grip. Sering banget kan dia fight, kemudian kecepatan menurun, sampai sampai dilibas oleh rivalnya, kemudian disusul oleh rider yg sudah jauh dibelakangnya.

radityohari - September 22, 2011

setuju, ulasan yang bagus

saferty rider - September 22, 2011

yup kadang-kadang hal semacam ini ga terlihat dari para FB. bagi mereka semua yg kalah dalam fight disederhanakan jadi :

kalah mental.

31. Phelonk - September 22, 2011

Setuju…
Bro safety rider salam kenal bro,
Ulasan ente pancen Oyee…

32. radityohari - September 22, 2011

keren bro safety rider, emng stoner pembalap agresif, pengen liat pembalap lain dog fight sama dia lagi, bosen ngeliatin pembalap yg nggk bsa dikejar. gw sih berdoa simoncelli pindah tim, jangan di tim satelit lg deh biar kompetitif, n balapan jadi seru

embuh - September 22, 2011

namanya juga balapan bro, ya harus ngacir. masa harus tunggu2an spt konvoi. yg di belakang dong yang harus ngejar

embuh - September 22, 2011

jgn salahin yg di depan kalo yg di belakang ga sanggup ngejar. seru juga loh, liat org sdh geal/o tp ga mau nurunin gas-nya

radityohari - September 22, 2011

makanya saya bilang capek jga ngeliatin pembalap yg nggk bisa dikejar, bukannya saya nyuruh stoner pelan2 bawa motornya, tapi saya berdoa, supaya yang kenceng bukan stoner aja biar seru gtu. balap itu nggk cmn masalah menang kalah aja, tapi harus ada sisi entertainmentnya. karena sirkus motogp itu sangat mengandalkan dana dari sponsor, olahraga seperti ini bukan olahraga yang murah.

33. xperia arc - September 22, 2011

setuju dengan bro radityohari 🙂
setuju juga dengan bro safety rider 😀
akur juga dengan pendapat bro ilham

hehehe… menurut ane, seandai nya stoner, lorenzo dan pedrosa
lahir tahun 79 (seumuran rossii)
belum tentu rossii bisa juara dunia sebanyak itu 😀

rossi cocok disebut confident rider, jadi kalo gak yakin dengan motor nya dia cari aman :), so saat balap jarang jatuh apalagi cidera

coba lihat stoner saat baru join kelas motogp, dia terbang melulu alias crash 😛

sampe2 sempat di juluki Crasher Stoner 😀

andai saja stoner punya mental spt lorenzo dan senang “nyusul” dari belakang, pasti gak bisa “ngedip” nonton aksi si stoner 😛

34. radityohari - September 22, 2011
35. khutazingakhuta nari - September 22, 2011

akhirnya kafe motor kembali bangkit

ilham - September 22, 2011

sering2 maen ke sini plus kasih komen bro…
biar ane semangat…

ingat, salah satu sumber inspirasi utama kafemotor adalah komen dan request dari kawan2 lho… karena idenya adalah blog komunitas, biker voice 🙂

36. Vyzex - September 22, 2011

Bukannya taun pertama di gp 500 Rossi juga beberapa kali jatuh…

Sapa bilang di motogp enggak…
Yg 2010 sampai operasi dan istirahat beberapa seri itu karena jatuh juga.

Malah stoner jatuhnya yg enak. Gak pernah sampai patah.

nha - September 22, 2011

Maksudnya jatuh kepelukan jeng Adriana, kalu itu sih emang susah buat rider lain xixixixiiiiii 🙄 😉

37. das sumirat - September 22, 2011

baru ketemu neh ulasan yang mantap, debat yang asik, seru. jadi tambah ilmu.

38. k'oto - September 22, 2011

ini baru karemotor … mantafff

39. k'oto - September 22, 2011

sory salah bro ilham … maksudnya kafemotor 😀

40. NR125 - September 22, 2011

Tambah lagi artikel serta ulasannya,….bener-bener mantap,…yang komment pun lumayan berbobot isi komentarnya,..No HOAX,…No BC,…

ilham - September 26, 2011

tunggu aja bro… sementara yg ada, maenkan !!

41. Anto - September 26, 2011

Mantab neh penjelasannya bro Safety rider..Salam kenal bro…Ulasan seperti andalah yg paling lurus…tidak ada di salah satu FB

Usul untuk membandingkan keduanya (ide gila) :

-Dua”nya di suruh muterin sirkuit dengan motor Honda dan Ducati…xixixixixi

42. Fx - September 27, 2011

Liat 5 thn k dpn apakah stoner masih bs eksis.kl bisa….itu br benar2 hebat.emang d jaman kejayaan rossi ga ada rider hebat??stoner jg bkn anak kmrn sore.rasanya dia jg uda stngah dasawarsa d motogp…

43. jhonpantau - Oktober 2, 2011

mantaf komen2nya enak di bacanya dan menyejukkan hati heheheheheee gak kayak blog sbelah tiap baca komen2nya isinya sampah bikin panas hati

44. Part 3: Stoner vs Rossi « KafeMotor - Oktober 3, 2011

[…] piawai. Sebelumnya dalam analisis Part 1, saya membandingkan prestasi tahun pertama, sementara Part 2 membandingkan secara spesifik siapa yang lebih jago saat mengendarai Ducati. Lebih khusus lagi, […]

45. df13 - Oktober 5, 2011

Cakeepp kang ilham sampe ga bisa kedip bacanya..

Kakang ali@ anda bisa buat artikel seperti ini :nohope

46. win - Oktober 6, 2011

lbh mengena tulisan masbro safety rider tanpa mengesampingkan masbro ilham sendiri
kereenn…monggo dilanjut masalah balapan karna sy paling demen nyimak balapan

47. Part 4: Stoner vs Rossi siapa lebih aliens? « KafeMotor - Oktober 11, 2011

[…] kawan-kawan yang masih ngebet bicara soal prestasi head-to-head, bisa baca pada analisa part 1, part 2, dan part 3 . Kali ini kita akan menggunakan variabel lain, yakni cara menaklukkan tunggangan dan […]

48. Teddy - Oktober 17, 2011

“hehehe… menurut ane, seandai nya stoner,
lorenzo dan pedrosa
lahir tahun 79 (seumuran rossii)
belum tentu rossii bisa juara dunia sebanyak itu”

Anda terlalu meremehkan Rossi.. Pembalap skrg terlalu byk mengandalkan TC… Apabila mereka lahir bersamaan blm tentu jg bisa mengalahkan Rossi.
Pada masa mudanya Rossi juga pasti sangat on fire untuk memperebutkan juara dunia… Tidak menangis saat kalah atau sampai cuti balapan… Belum jd juara pun mental rossi sangat kuat… Justru sekarang yg terjadi sebaliknya akibat title 9x wc yg telah dipegangnya, rossi akan malu apabila kalah dari anak kemarin sore… Ini menyebabkan rossi membalap seperti dibawah tekanan akibat 9x juara dunia yg telah di pegang… Tidak membalap lepas / tanpa beban seperti dulu lg… Faktor usia pun bisa memberi pengaruh…

49. Teddy - Oktober 17, 2011

“hehehe… menurut ane, seandai nya stoner,
lorenzo dan pedrosa
lahir tahun 79 (seumuran rossii)
belum tentu rossii bisa juara dunia sebanyak itu”

Anda terlalu meremehkan Rossi.. Pembalap skrg terlalu byk mengandalkan TC… Apabila mereka lahir bersamaan blm tentu jg bisa mengalahkan Rossi.
Pada masa mudanya Rossi juga pasti sangat on fire untuk memperebutkan juara dunia… Tidak menangis saat kalah atau sampai cuti balapan… Belum jd juara pun mental rossi sangat kuat… Justru sekarang yg terjadi sebaliknya akibat title 9x wc yg telah dipegangnya, rossi akan malu apabila kalah dari anak kemarin sore… Ini menyebabkan rossi membalap seperti dibawah tekanan akibat 9x juara dunia yg telah di pegang… Tidak membalap lepas / tanpa beban seperti dulu lg… Faktor usia pun bisa memberi pengaruh…
Coba kalo stoner yang pegang juara dunia 9 kali dikalahkan oleh anak kemarin sore mungkin lsg pensiun sama seperti bapaknya (Dohaan) walaupun sebenernya Dohaan pensiun karena jatuh.

50. Teddy - Oktober 17, 2011

Waktu tahun 2009 Stoner tidak dapat bersaing aja nangis di paddock… Gmn klo dikalahkan anak baru… Sedangkan Lorenzo sombongnya minta ampun.. Baru sekali Juara Dunia di kelas Moto GP sudah langsung menobatkan diri di bukunya yg berjudul “Raja Baru Moto GP”
Coba kalo Rossi tidak pindah ke Yamaha mungkin rekornya sudah lebih dari 9x WC.
Tp jujur gue lebih suka Stoner yg Juara Dunia (2011) skrg dari pada Lorenzo…

51. duber - Maret 18, 2013

aku tetap pilih stoner. uhhuy..

Selai


Tinggalkan Balasan ke bintangjati Batalkan balasan