Part 3: Stoner vs Rossi, siapa lebih kompetitif? Oktober 3, 2011
Posted by ilham in analisis, Balap, Sportbike.trackback
Setelah Rossi ngaspal di tikungan pertama GP Motegi, tidak ada yang lebih sedap dibahas kecuali melanjutkan dua artikel sebelumnya. Tepatnya tentang siapa lebih hebat: Stoner apa Rossi. Silahkan kawan-kawan siap-siap membaca cukup detail dan panjang.
Seperti analisis sebelumnya, kali ini kita menggunakan tolak ukur tertentu. Kali ini mari kita membandingkan secara lebih cermat data balapan antara kedua pembalap untuk memastikan siapa yang lebih piawai. Sebelumnya dalam analisis Part 1, saya membandingkan prestasi tahun pertama, sementara Part 2 membandingkan secara spesifik siapa yang lebih jago saat mengendarai Ducati. Lebih khusus lagi, terfokus pada Ducati bersasis karbon.
Let’s begin dengan memilih motor Ducati versi mana yang tepat dibandingkan.
Jika dilihat secara cermat, motor Ducati yang paling memiliki perbandingan paling dekat bagi Stoner dan Rossi adalah GP10 dan GP11. Dengan syarat tentu saja menggunakan data sebelum GP11 beralih ke sasis almunium. Artinya keduanya saat sama-sama bersasis karbon.
Unsur yang kira-kira mendekatkan keduanya adalah sbb. Pertama, kedua motor berdekatan secara usia, adik-kakak langsung. Kedua, Ducati GP11 (tanpa++) boleh dibilang relatif tidak berkembang dari GP10. Ketiga, secara paket sama-sama berbasis sasis karbon dan mesin 800cc, airodinamika juga kurang lebih sama (saya belum recheck secara keseluruhan, jadi pengamatan sepintas saja).
Nah, setelah cari-cari hasil balap, saya terbantu dengan adanya data balapan yang telah yang dirilis di GPOne sebagaimana terlampir. Dalam data komparatif ini, terpapar dengan jelas ada dua kategori data yang diperbandingkan dalam 4 pengukuran. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas:
1. Stoner unggul dalam best lap vs fastest lap
Untuk kategori ini rata-rata best lap Stoner terhadap pembalap paling kencang (fastest lap balapan) lebih baik dari Rossi. Stoner unggul 7 kali, termasuk di Qatar, Barcelona, Assen dan Laguna Seca. Sebaliknya, Rossi hanya tiga kali memperoleh best lap yang lebih baik, yakni di Estoril, Le Mans dan Mugello. (Lihat kolom Giro Veloce pada 2010 dan 2011 antara kedua pembalap ini dengan pembalap dengan lap tercepat)
2. Stoner unggul dalam total waktu balapan vs juara seri
Situasi yang sama terjadi juga untuk total waktu balapan. Stoner unggul di 6 seri balapan. Kalaupun Rossi unggul di 4 seri balapan, itu karena Stoner tidak finish alias ga punya total time. Selain itu, terlihat Rossi selalu tercecer lebih jauh di belakang pemenang . Terutama di Laguna Seca, Assen, dan Mizano. GP One gak keliru karena menyebut sirkuit Brno, tapi setelah saya recheck ternyata perbedaan waktu di sirkuit itu tdk signifikan. (Lihat grafik Tempo Gara pada 2010 dan 2011 antara kedua pembalap ini dengan pembalap pemenang)
3. Rossi unggul head to head untuk best lap
Dalam perbandingan kategori ini , Rossi dengan GP11 tahun ini ternyata lebih cepat dari Stoner dengan GP10. Rossi hanya kalah dari Stoner di 4 kesempatan (Qatar, Catalunya, Assen, Laguna Seca). Sebaliknya ia unggul 6 kali dari 10 seri yang dibandingkan dalam data GPOne. (Lihat data Giro Veloce Stoner 2010 vs Rossi 2011)
4. Rossi unggul head to head untuk total waktu balapan
Keunggulan lain, Rossi 8 kali dari 10 total waktu balapannya lebih cepat dari Stoner. Meskipun demikian kita juga harus memahami bahwa 4 kali keunggulan itu karena Stoner out. (Lihat data Tempo Gara Stoner 2010 vs Rossi 2011).
Berdasarkan data-data di atas, apakah kita bisa menarik kesimpulan? Belum saudara-saudara. Karena jika langsung loncat pada kesimpulan, maka terlihat seimbang. Karena itu, yuk kita buat analisis.
Pertama, Stoner unggul secara MUTLAK dalam dua kategori pertama. Bukan saja karena unggul dalam hal jumlah best lap dan total time balapan, tapi juga karena dalam kedua kategori margin perbedaannya dengan fastest lap dan pemenang balapan lebih tipis.
Artinya, Stoner lebih mampu memaksimalkan Ducati dibanding Rossi ketika dihadapkan dengan motor dan pembalap kompetitor pada masing-masing tahun.
Kedua, Rossi unggul secara RELATIF atas Stoner dalam dua kategori terakhir. Why hanya disebut relatif, karena sekencang-kencangnya Rossi ia hanya unggul tipis dengan dua best lap dan banyak tertolong saat Stoner out dalam kategori total time. Artinya, Rossi lebih konsisten dibanding Stoner, namun juga lebih lemot dibanding kompetitornya.
Ketiga, Stoner secara PROYEKTIF lebih potensial dibanding Rossi. Dengan memaksimalkan tunggangan Ducati demi mendekati kompetitor atau menang, Stoner hanya punya dua pilihan: ndelosor atau sangat kencang.
Keempat, seunggul-unggulnya Rossi, tetap saja berpijak dari motor yang usianya lebih muda. Artinya semirip-mirip apapun kedua motornya, Ducati GP11 pastilah sudah memperoleh pengembangan teknologi. Bahwa teknologi itu gagal membuat kemajuan signifikan, itu merupakan soal lain yang harus dijawab secara tersendiri.
Tentu saja data tahunan masih tergantung banyak variable lain, seperti kondisi cuaca dan sirkuit (ada perubahan aspal atau layout), teknologi ban, dan seterusnya. Juga kelemahan data yang ada karena tidak lagi bisa membandingkan saat Rossi memakai sasis almunium vs Stoner dari seri 12 Aragon dstnya. Padahal sejak seri itulah pada tahun 2010, Stoner unggul jauh dengan 3 kemenangan dan satu podium lainnya.
Mengenyampingkan kekurangan yang ada, kita akhirnya bisa menyimpulkan berdasar data dan analisis di atas bahwa Stoner lebih baik dari Rossi dalam hal kompetisi dan maksimalisasi motor. Artinya Ducati di tangan Stoner menjadi lebih kompetitif dan persaingannya mengantar pada garis tipis antara menang vs out.
So who is better on Ducati now? Hehehehehehe 😀
Catatan: Baru bangun baca ulang, lihat data dikit. Terus edit beberapa yang kurang jelas atawa kurang lengkap.
Asssoy….
Kekekeke, uihhhh capek juga nih mlototin data2nya…
Abis ini mau mandi + bobo dulu ahhhh
Lom sempet edit :p
hidup rossi….
http://mesin4tak.wordpress.com
Aha
Ducati di tangan mbah dukun juga sukses xixixi
Kekekekekeke, sakses and sakses 😀
Wih ujung2nya rossi ko 😀
Ga iklash rossi kalah 😀
Kekekekekeke, Rossi udah juara dunia macam2, ga perlu pembuktian bro. Ikhlas waeeeee
Nanti kalo masih kuat ngikutin, bisa kita lanjutkan. Tp bukan lagi pake parameter hasil…. Mauuuuu????
komplit-plit-plit…like this Om.. 😀
muantab … belum ada yang mbahas ini 😀 beda yah kalo yang bikin sang “maestro” 😀
disinyalir faktor berat badan mempengaruhi jg
tambah lagi dong bro…
mantab dah ulasannya
Sesebel2nya gue sama Rossi (sebel karena banyak fansnya yang terlalu men”dewa”kan Rossi makanya setiap balapan gue pengen liat di kalah dalam duel) eh heheh ternyata dia ga pernah kalah duel apalagi kalo motornya bener2 ok di jamin dah menang mulu…..dan satu lagi dari rossi yang gue sebel tapi gue jadi suka … yaitu kalo dia udah menang dan selebrasi pastinya dengan senyum yang bikin orang jadi ga sebell..senyumnya ramah banget….ok om ross walaupun aku sebal sama kamu karena fanboy kamu yang SUNGGUH TERLALU..tapi kamu tetep legenda, maestro dll dll dah top markotop, moga musim depan kamu bisa kompetitif….
Hehehehehe, komen yg kocak dan menghibur 😀
Nanti ane hibur balik dengan menyiapkan tulisan ttg Rossi head to head beneran!!!
Ulasan blogger senion memang beda
Sudah rahasia umum klo penakluk ducati mmg stoner.. Yg jg masalahkan kok knapa cuma stoner yg bisa menaklukkan ducati? Makanya ducati saat ini butuh sentuhan the doctor agar bisa userfriendly buat smua pembalap ducati! Krn bagaimanapun juga era stoner bersama ducati udah usai…
Itu namanya pilihan strategi pengembangan. Ducati buru2 menganggap bahwa inovasi dan teknologi-lah yg harus tunduk pada rider, karena rider sudah harus punya pakem dan model.
Padahal Ducati bisa menempuh strategi pengembangan yang lain. Apa itu, nanti sy buat dalam analisis yg lain.
kalo buat bawa ducati trelis n carbon memang stoner ga ada lawan. tapi ane liat Rossi mulai menunjukkan perkembangan dengan front frame aluminiumnya (terlihat dari catatan waktu, n kaki dia yg mulai keluar lagi ketika belok wkt di tikungan motegi), n test di jerez dengan gp 12.7.1 dengan sasis twinspar jg menunjukkan Rossi sdh bs bersaing dg kompetitor untuk musim 2012. minimal Rossi dah tersenyum, biasanyanya kaya org ilang.
ane yakin Rossi akan lebih kompetitif di 2012. tapi bagaimanapun usia berpengaruh.
ya bisa saja, tp justru rossi byk diuntungkan karena sejumlah kompetitornya kayak Lorenzo cs adl mereka2 yg belum pernah menyicipi motoGP 1000cc di dalam balapan bukan?
so secara pengalaman + kompetisi, Rossi punya keuntungan lebih
dari 4 alien yg belum pernah ngrasain 990cc cm lorenzo, pedrosa ma stoner sdh.
lagian dari berbagai testimoni rider 1000cc sekarang lebih mirip 800cc dg torsi lebih besar dibanding 990 cc terutama krn pembatasan bore (81mm) n silinder (4).
yaa.. menurut ku komparasi rossi vs stoner
mirip “kasus” Rudi Hartono vs Liem Swie King…
mohon dibahas kang Ilham 😀
semoga Rossi kompetitif lagi,,, ayolah juara dunia sekali lagi aja di kelas 1000cc 😀
kita sepikiran con…plz rossi sekali lagi aja jurdu daaah…..cukup…boleh istirahat atau pensiun dini is better,,,dari pada jadi bintang yg meredup lebih baik jadi bintang yg menghilang yg akan terus diingat…..
Selalu ada keyakinan bt seorang rossi…ane yakin dia akan kompetitif musim depan…bravo
umur nggk diitung om? selisih umur lumayan banyak tuh gapnya
Sy agak hati2 bicara soal umur. Nanti ane pikir2…
ahihihi klo yg mbahas blogger senior, adakah ababil yg mau membantah?
:I wait n see
yang bener aja ???
rossy
vs
stoner
wni pro ????????
Ayo Rossi, balik ke honda aja 😀
Ya ini ane pikir adalah analisa yang berimbang dan terserah kepada pembaca menyimpulkan, Saya sendiri dari dulu menyimpulkan bahwa 4 alien saat ini adalah pembalap yang kuat. Masing masing punya kekurang dan kelebihan hanya masalah memaksimalkan keunggulan dan meminimalisir kekurangan serta keberuntungan yang jadi penentu.
Jadi bisa abaikan jika penyataan Rossi best than other, ataupun sebalikknya.
Tinggal sekarng kita melihat faktor motornya ?
Ehmmm, ane slalu tertarik pada diskusi bahwa benarkah ada alien di moto Gp.
Nanti ane akan tulis soal ini 😀
klo liat dari data diatas, catatan waktu motor2 kompetitor ducati lebih kuenceng dari 2010, tapi ducati hampir dibilang sama aja..
contoh : 2011 rossi di mugello 1.49 hanya posisi 7, sdangkan stoner 1.50 bisa posisi 4,
di missano, 2011 rossi malah lebih cepat 1.34.633 posisi 7, stoner 2010 1.34.834 malah bisa posisi 5
artinya, ducati tidak ada perubahan, tetapi kompetitornya tambah cepet..
jadi bisa disimpul kan , walupun stoner naik ducati sekarang ini, ngak menjamin juga bisa juara lagi, karena kompetitornya sangat cepat..
2010 ducati cepat , karena kompetitornya blom secepat skarang, blom aplikasi clutch apa tuch…
jadi kesimpulannya : rossi vs Stoner ( imbang ) cuman motornya aja ngak ada perubahan..:)
Piss
hahaha, mantap. ane seneng ada yg mau ikut mlototi data 😀
Tapi kalo dilihat data yg bro ajukan itu kan kecepatan best lap Rossi lebih baik dari Stoner. Tapi nyatanya dalam balapan (total time) Rossi malah lebih lemot.
Itu membawa kita pada kesimpulan:
1. Potensi Ducati GP 11 bisa lebih dari GP 10, tp Rossi tidak bisa membalap sekencang itu dalam keseluruhan lap balapan sehingga akhirnya kalah cepat dari Stoner.
2. Rossi kurang bisa mengoptimalkan motor, bukan motor yang ga bisa kencang.
😀
Ulasan yang menarik. Kupas lebih dalam lagi bro.
@ 14. safety rider – Oktober 4, 2011
Betul Lorenzo cs itu memang yg seangkatan dengannya dan angkatan hingga kini. So di generasi 2008-2011 aja Rossi udah punya keunggulan.
Bagaimana dengan generasi yg balapan yg sempat nyicip1000cc 2006-2007 (Stoner dan Pedrosa)+ Hayden dari generasi 2003, Rossi juga punya banyak keuntungan lebih…
Seperti apa, nanti akan sy tulis khusus. Lagi ane fikirkan formatnya. Ditunggu ya 😉
Sebenernya membandingkan laptime atau total laptime dari waktu ke waktu (beda tahun) aga ga pas jg :
1. perbedaan cuaca, suhu lintasan, kec angin dll.
2. perbedaan spek mesin n chasis ducati
3. perbedaan kondisi kesehatan rider.
4. perbedaan ban ( Stoner di mugello ujicoba dengan ban spek 2012 di rc 212 bisa lebih cepat 0.7 detik dari pole recordnya).
5. perbedan trek (mugello di surface ulang/di aspal ulang, demikian jg dengan indianapolis, ma motegi).
6. dan yg terbesar perbedaan mekanik, tim rossi semuanya baru di ducati (demikian juga tim stoner semuanay baru di honda). terkadang kita lupa bahwa balap motor bukan hanya balapan lari antar orang tapi juga balapan kemampuan pabrikan menyediakan motor yg bagus, mekanik yang jago set up, n kl dulu ban yg mantap.
Betul. Karena itu memang parameter hasil selalu problematik. Ane udah bisa membayangkan tulisan lain agar soal ini lebih klir.
So kira2 akan ada 2 tulisan lanjutan.
1. Soal analisis pembalap yg extended khususnya dalam hal head to head minus aspek yg udah dibahas …
2. Analisis soal alien di moto gp
Smoga bisa segera dapat waktu untuk menulis 😀
gw 100.000% yakin, diatas Ducati, Stoner lah juaranya. at least untuk musim” terdahulu. Tp problemnya ya itu, apakah Ducati hanya untuk Stoner ?
Sure bukan, tapi ducati harus punya strategi yg tepat ….
skrg strategi itu udah jelas. gantikan org muda dengan org2 bpengalaman, tp mereka belum punya pengalaman ttg gimana rasanya ducati. so skrg prioritas berubah dengan cepat
blog paling serius (ga bisa nyengir pas lagi baca/mungkin karena ga kobong) tapi suka. blog yang harus sering diplototin tulisannya (maklum lemot) tapi suka. blog segan koment (takut ga nyambung sama topik/bukan kang haji warung ijo lho) tapi akhirnya berani 🙂
mantapzzz, welcome to da club… abis ini segera komen2 lg
kita sepikiran con…plz rossi sekali lagi aja jurdu daaah…..cukup…boleh istirahat atau pensiun dini is better,,,dari pada jadi bintang yg meredup lebih baik jadi bintang yg menghilang yg akan terus diingat…..
rossi vs stonner : beda umur, beda karakter
Ada satu yang paling aku banggakan ama rossi : Jika fight!!
rossi : kalo kasarnya doi tuh suka ngurut sirkuit, gak perlu lari sekencang-kencangnya meninggalkan lawan bila sudah di depan (jika doi meresa motor bisa dipercaya) kalo lagi race dikepalanya hanya perhitungan mulu dan suka manasin dari belakang jika mau mendahului lawan, kayak perang psikologis, masih ingat duel dengan lorenzo tahun 2009 ane lupa di sirkuit mana tuh libas melibas terjadi hingga akhirnya lorenzo ndlosor dibuatnya. lorenzo kemakan umpan rossi sehingga perhitungan menjadi buyar lalu bikin hohe patah semangat dan berusaha lari sekencang-kencangnya dan pyurrrr mandi pasir and grass di tikungan.
stonner : kasi motor apa aja ok gak butuh banyak penyesuaian, di otaknya hanya ada lari sekencang-kencangnya, kalo jatuh resiko, kayak gambling, namun jika sudah di depan dan berusaha semaksimal mungkin masih juga disalip ampe misal 2 kali, udah deh doi gak bakalan mau fight lagi
jatuh cm di ducati thn 2009-2010 kertika yg lain meningkat n ducati gak hrs 110%, setelah pindah ke repsol honda, kpn Stoner jatuh kec saat diseruduk Rossi. (2008 krn kalah mental akibat mind game rossi). 2009 jg sedikit.
sekarang liat di misano n laguna seca stoner dilatihan kalah ma lorenzo n pedrosa dibalap, dilewatin semua.
lihat Rossi ketika di Ducati, kapan dia fight? sama curtlow aja kalah di aragon.
kl ngikutin gp dari 500cc ke moto gp (pra rossi) memang rossi membawa perbedaan, yg pertama entertainnya, yg kedua mind games, alias omongan atau perbuatan menjatuhkan lawan, sehingga sering ada cekcok sampai di luar lintasan. ini juga yg membuat flame di berbagai forum, membuat fans Rossi n rider lainnya saling serang. jadi yg ada adalah penggemar Rossi bukan penggemar moto gp itu sendiri, persis seperti di indonesia, penggemar ahm atau ymki (FBH n FBY) bukan penggemar motor yg seharusnya meningkatkan spirit brotherhood.
bandingkan dengan 4 rider skr (stoner, lorenzo, pedrosa n dovi) ga ada kata-kata mereka yg saling menyerang satu sama lain. menurut ane ini lebih sportif.
oya setau ane sejak jaman gp 800 apalagi suplier ban tunggal, Rossi jrang (hampir ga pernah) mainan dari belakang lagi, krn tingkat persaingan yg makin tinggi n tidak adanya keuntungan ban semalam spesial buat rossi dr michelin.
hanya ane betul2 lupa di sirkuit mana tuh tahun 2009 rossi ama lorenzo, ampe lorenzo jatoh di menit2 terakhir balapan. kalo dah dapat simak aja. mind games hmm kayaknya hampir semua pembalap depan pernah gitu di di dalam dan atau luar arena, its race not test ride.
bandingkan dengan 4 rider skr (stoner, lorenzo, pedrosa n dovi) ga ada kata-kata mereka yg saling menyerang satu sama lain. menurut ane ini lebih sportif.
================>>>>
gak ada gundulmu peyang?? justru crazy sotoner yg sering nyinggung2 rossi di media. diajak salaman seusai balapan gak mau. noh lihat si sotoner bolak balik masuk motogp macem setrikaan
coba aja alien motogp dikasih jatah tunggangan moto2 dgn spek yg sama,tak jamin lorenzo dan stoner yg ngacir didepan
Izin menyimak aja bro Ilham
Maklum baru tahun ini aktif nonton MotoGP itu pun karena Casey Stoner pindah ke Honda jdi masih awam
Bro Ilham itu Fans Berat Rossi,
Ujung2nya pasti ditulis Rossi segalanya diatas Stoner.
Kalo mau fair, bandingkan prestasi mereka di era 800cc.
Brader Ebony mungkin baru baca2 blog Kafemotor belakangan ini aja. Silahkan dibaca-baca juga artikel kafemotor sebelumnya biar lebih afdol:
Ini 2 di antaranya
https://kafemotor.wordpress.com/2007/09/23/stoner-juara-dunia-era-baru-motogp/
https://kafemotor.wordpress.com/2007/10/22/stoner-dan-raikkonen-dream-comes-true/
Dan masih banyak yg lain 😉
mas ilham,kulo nuwun,mau minta izin posting difb atikel2 dari mas boleh g.terutama yg berupa pengetahuan tntang roda2?
silahkan dishare bro. sepanjang untuk kepentingan ummat (bukan komersil), langsung ambil aja. Syaratnya cuma:
1. Sering-sering ke sini dan aktif diskusi.
2. Jgn lupa kasih link sumbernya u setiap tulisan yg dikutip/share 😉
thanks bro
[…] yang masih ngebet bicara soal prestasi head-to-head, bisa baca pada analisa part 1, part 2, dan part 3 . Kali ini kita akan menggunakan variabel lain, yakni cara menaklukkan tunggangan dan memenangkan […]
aha