jump to navigation

Part 4: Stoner vs Rossi, aliens mana yang lebih gahar? Oktober 12, 2011

Posted by ilham in analisis, Balap, Sportbike.
trackback

Seperti janji saya sebelumnya, Kafemotor melanjutkan diskusi tetang Stoner vs Rossi. Tapi lagi-lagi seperti dijanjikan,  saya kali ini akan membahasnya TANPA memasukkan variabel hasil sebagai kriteria pengukuran. Untuk kawan-kawan yang masih ngebet bicara soal prestasi head-to-head, bisa baca pada analisa part 1, part 2, dan part 3 . Kali ini kita akan menggunakan variabel lain, yakni cara menaklukkan tunggangan dan memenangkan balapan. Tapi jangan mabuk sebelum tuntas membaca, karena kali ini tak kalah panjang pembahasannya. So let’s the party begin!!!

Kita mulai dari konsep aliens  di MotoGp yang pernah saya bahas sebelumnya. Jika anda sepakat dengan dominasi prestasi sebagai satu-satunya ukuran, maka anda hanya memahami sebagian dari dimensi balapan yang rumit. Karena sesungguhnya di balik gelar juara dan lap time, kemampuan balaplah yang membangun dominasi seorang rider di atas rival-rivalnya. Dan, untuk keperluan diskusi kita kali ini, Stoner dan Rossi jelas aliens yang kemampuan balapnya just out of this world. Tinggal siapa yang lebih hebat?

Fitur utama dari skil balap Rossi sesungguhnya terletak pada kemampuannya memadukan teknik dengan gameplan balapan. Soal teknik, Rossi mungkin salah satu pembalap yang paling lengkap saat ini. Bahkan melebihi banyak pembalap yang mampu membalap secara textbook, Rossi sesungguhnya membuat sejumlah inovasi yang membuatnya sanggup melaju sangat kencang dan mengalahkan para seteru-nya.

Salah satu teknik yang bisa disebut adalah kemampuan melakukan underbreaking yang sangat tajam, tanpa harus kehilangan jalur racing line yang benar (apex di tikungan). Kemampuannya ini memberinya keuntungan fast-in-fast out pada tikungan-tikungan, khususnya yang membutuhkan kecepatan rendah dan menengah. Inilah skill yang digunakan Rossi untuk meladeni pembalap-pembalap yang berani late-late braking, maupun mereka yang agresif di tikungan.

Rossi bukan pembalap yang senang melakukan sliding, meskipun doi memiliki teknik rear-wheel-steering di atas rata-rata. Ini memberi keuntungan ketika balapan menjelang akhir. Rossi jago menghemat ban sehingga bisa dog-fight pada saat-saat dibutuhkan. Kenyataan ini sangat jelas pada tahun 2009 , misalnya, saat Rossi harus bertarung habis-habisan dengan Lorenzo di lap-lap akhir balapan. Jelas keuntungan ini tidak dimiliki oleh pembalap hebat lainnya, khususnya yang hanya mengandalkan late-braking ataupun agresivitas saat dog-fight.

Di samping soal teknik balap, kelebihan Rossi adalah intelegensi balap. Rossi, di atas rata-rata pembalap MotoGP lainnya, biasa membayangkan situasi balapan secara cermat sembari membetot gas atau rebahan. Dengan demikian, keunggulannya dalam balapan terhadap pembalap lain seringkali bukan disebabkan oleh keunggulan relatif motornya. Terkadang motornya setara atau sedikit lebih inferior dari motor rival-rivalnya. Namun ia mampu memenangkan balapn berbekal eksekusi gameplan yang apik dan mind game yang ciamik.

Dalam lintasan balap keuntungan itu dapat dilihat dalam berbagai bentuk. Bisa kita lihat misalnya, Rossi mampu melewati beberapa pembalap hanya dalam satu lap. Atau yang bikin lebih geleng-geleng lagi, terkadang ia melewati 2-3 pembalap MotoGP hanya dalam beberapa tikungan yang berurutan.

Melewati pembalap lain harus dibedakan dari memperpanjang jarak. Kompleksitas teknis dan mental sangat rumit sehingga seringkali kita temukan pembalap bisa dengan cepat menyusul pembalap lain, namun struggling untuk melewatinya. Untuk aspek ini, Rossi tidak mengalami kesulitan berarti, malah boleh dibilang dialah ahlinya.

Keuntungan lain dapat terlihat saat Rossi memenangkan balap secara tipis di akhir balapan. Atau saat Rossi terlihat bertarung ketat di pertengahan balap, lalu tiba-tiba ngacir tak terkejar saat balapan kurang dari 5 putaran. Semua itu bukan kebetulan, sebab Rossi sudah merancang  dalam kontruksi mental yang kita sebut game plan tadi.

Pertama-tama Rossi misalnya mengajak pembalap lain beradu drag dan salip-salipan. Semua itu sengaja dilakukan untuk menghabisi ban lawannya. Lalu di akhir balapan, lawannya keteteran dan tertinggal. Bagi yang mampu bertahan dengan kondisi bannya, Rossi tinggal  adu “stang” dalam pengertian menaikkan level pertarungan pada akhir balapan. Tidak jarang Rossi menang di 1-2 tikungan akhir setelah salip-salipan di sepanjang 2 lap sebelumnya.

Lalu bagaimana dengan Stoner? Well well, pembalap ini mungkin salah satu pembalap dengan talent yang paling unik di MotoGP. Dua hal yang harus dicatat dari keunikan ini adalah kemampuan agresif dan optimalisasi.

Fitur utama dari agresifitas Stoner berada pada caranya bekerja pada setiap tikungan di balapan. Stoner mungkin satu-satunya pembalap yang menikung sangat tajam dan miring dengan cara yang sulit dijelaskan. Gayanya jelas jauh dari balap textbook seperti Rossi juga sebelumnya untuk dimensi yang berbeda. Gayanya ini merupakan suatu mekanisme instingtif yang bisa membuatnya very fast-in-steady out.

Anda bisa melihatnya sliding saat mulai masuk tikungan. Seakan-akan tak terkontrol, miring dan mengerem. Lalu tiba-tiba motornya sudah tegak dan tancap gas. Sesaat kemudian masuk tikungan lagi, sliding-miring-ngegas dan sliding kembali. Sungguh sebuah akrobatik yang membuat kita bisa ternganga. Anda tidak salah. Para pembalap di MotoGP sekalipun tidak jarang terkagum-kagum dan kesulitan kata menjelaskan fenomena balap yang dikembangkan Stoner.

Kelebihan ini memberi keuntungan tersendiri bagi Stoner terhadap rival-rivalnya. Stoner bisa membalap dengan cepat melewati pembalap-pembalap lain. Membuat mereka terperanjat, lalu terhipnotis dengan agresivitasnya. Dalam 2-3 lap lap itu, Stoner sudah memimpin di atas 5 detik. Betapa sulit membayangkan ada pembalap yang bisa sebegitu cepat dan konfiden hanya dalam beberapa lap. Dan saat ban mampu bertahan, anda akan melihat Stoner tak terkejar dari garis start hingga finish, tanpa sekalipun disalip.

Kelebihan lain the Aussie ini adalah kemampuannya melakukan optimalisasi. Berbeda dengan pembalap lain yang analitis seperti Rossi dengan game plan dan mind gamenya, Stoner adalah pembalap yang tidak peduli sebaik apa settingan dan kondisi motornya. Ia akan fight dan dog-fight dengan kondisi yang ada. Kita tidak akan pernah melihat Stoner kedodoran dengan motor manapun–saat kondisinya sedang fit. Yang anda lihat adalah pembalap kencang yang sulit dilewati dan sangat kencang saat melewati. Tidak peduli motor yang dikendarainya  sedang sakit atau fit.

Kita bisa melihat di lintasan sebuah sirkuit bagaimana seorang Stoner seperti mengendarai banteng yang liar, tapi bisa finish jauh di depan lawannya. Tak ada pembalap yang sambil bergulat dengan tungganganya, juga memenangkan pergulatan dengan pembalap lain.

Kemampuan optimalisasi tunggangan ini jelas sangat jarang terlihat era MotoGP. Banyak pembalap lain, hanya mengeluh pada tim dan mengalahkan diri mereka sendiri sebelum bertarung. Mentalitas Stoner unik bersama gaya balap yang unik pula. Inilah membawanya mampu menaklukkan banteng Ducati, sesuatu yang gagal dicapai oleh banyak nama-nama besar MotoGP.

Nah, sekarang mari kita bandingkan keduanya. Kelebihan Rossi dan Stoner berbeda dan sama-sama unik. Skill dan bakat yang berbeda tersebut telah memberi prestasi dan reputasi yang tak terperikan di dunia balap prototype. Tampaknya keduanya memiliki kemampuan yang setara meskipun berasal dari skill dan bakat yang berbeda.

Sekarang mari kita bertanya, siapa di antara keduanya yang lebih intimidatif layaknya aliens yang bukan hanya menguasai, namun juga menyiksa? Jika pertanyaannya begitu, mari kita simpulkan  dua hal dari penjelasan panjang di atas.

Dari segi kemampuan dog-fight, Rossi mampu memainkan ritme dan ketegangan balapan untuk memaksa pembalap lain berbuat kesalahan. Sesuatu yang melebihi teknik semata. Sementara dari segi cara mendominasi, Stoner kelihatan lebih unggul dengan kemampuannya melepaskan diri dan tak terkejar. Hanya saja Stoner memiliki kelebihan tersendiri mengingat seringkali hanya berbekal motor yang kurang kompetitif. Mentalitas dan skillnya lah  yang mampu melakuan showdown yang tak terbayangkan. Melakukannya sekali dua kali, mungkin anda menyebutnya kebetulan. Namun melakukannya berkali-kali, anda akan menyebutnya sebuah art of scary riding yang tak ada duanya.

So, sekarang siapa yang lebih aliens, anyone?

Komentar»

1. B M W ♣ - Oktober 11, 2011

Cakep ulasanya

2. jreenk - Oktober 11, 2011

VR46

ilham - Oktober 11, 2011

Wel well well, ane butuh alasan dan ulasannya. Silahkan kebangkan analisis menurut kawan2….

Biar rameeeee hehehehehe

3. \(^_^)/ RedDevils - Oktober 12, 2011

Kalo sama² make Ducati : Stoner bakal mudah ngalahin Rossi..

Kalo sama² make Honda : saya rasa Rossi bakal Menang dengan susah payah..

Mana yg lebih Hebat..??? Entahlah (^_^) yg pasti saya Suka kedua pembalap ini..

4. Safety Rider - Oktober 12, 2011

Ane rasa tahun-tahun ini Stoner sdh ada perkembangan dalam dogfight, dan lebih smart and mature dalam race. seperti di donington park, laguna seca, ketika stoner di awal-awal lap cm dapet posisi 3, dia ga lagsung ngerjar, bahkan ane pikir dia ga bisa ngejar, karena jaraknya makin jauh. tapi tiba-tiba tancap gas n ngejar pedrosa, dapet salip deh, trus ngejar lorenzo, dapet yg ini aga susah disalip lorenzo itu mirip rossi racing linenya mantep n pinter nutup celah, dicoba dari sana sini gagal, akhirnya stoner nyalip dari luar (outside) di tingkungan pertama.

banyak yg menganalisis, gaya nyalip stoner ini salah satu yg membuat mental lorenzo jatuh, ga ada yg nyangka stoner berani nyalip dari luar.

Walau kelihatannya kematangan stoner lebih dipengaruhi oleh honda yg lebih mudah dkendalikan, dan juga hasil bertarung dengan rossi dl. (awal musim ini rossi ngasih nilai Stoner 10 utk riding skill tp sayangnya kurang cerdas kl lorenzo komentarnya lebih pedes lagi), mungkin setelah melhat Rossi and Burgess strunggle di ducati, dan orang-orang mulai mengakui kemampuannya, confident stoner bertambah, dan prestasi rossi saat ini membuat mind game/ permainan katanya menajdi tak berarti bagi alien yg lain.

ilham - Oktober 12, 2011

Mantap. jago ngacir bukan berarti tidak jago manuver.
Jago manuver bukan berarti tidak jago ngacir…

Perbedaan akhirnya tipis-tipis, tapi tetap ada poin yg ekstra untuk masing-masing pembalap di skill utama mereka 😉

5. Mercon C gak Mretelli - Oktober 12, 2011

yap, memang kalo dari musim lalu pun stoner lebih banyak memenangkan balapan dibanding Rossi, tapi kalo ngeliat Rossi di Ducati yang terpuruk gini, mungkin cuma butuh sedikit adaptasi buat Rossi

safety rider - Oktober 12, 2011

Kl cuma butuh sedikit adaptasi, harusnya rossi dah mulai podium,

tp perkiraan ane 2012 rossi lebih kompetitif.

6. Red Bikerz - Oktober 12, 2011

puasss baca ulasannya.. sama puasnya kalau baca analisis srondol146 di detikforum..

7. rossifumi - Oktober 12, 2011

ulasannya mantap,.
kelebihan masing2 udah dibahas lengkap disini,.
cuman dari kelebihan masing2 itu kita sebagai penikmat motoGP pasti mengakui. Skill dan pertunjukan yang di suguhkan rossi lebih memikat dan lebih membuat penontonnya juga ikut deg2an,.
memang melihat stoner sliding memang indah(tapi menurut ane sliding rossi dengan RC212v lebih indah), tapi namanya balapan apalagi balapan di kasta tertinggi pasti ingin melihat pertarungan yang sengit dengan skill dan motor terbaik, jadi untuk urusan entertaining rossi unggul jauh dengan skill dan karakter yang dimilikinya.Kita dibuat tidak sabar untuk menunggu seri berikutnya. Bahkan Lorenzo pun tidak bisa mengikuti karakter rossi.

oiya stoner kalo udah punya momentum susah distop. Seperti musim 2008 ketika itu stoner juga mendominasi. Tapi itu dihentikan oleh rossi dilaguna seca. Stoner fight secara man to man tanpa gangguan rider lain.. Dia ndlosor. Mental Jatuh. Tapi musim ini gada satupun yang bisa menghentikan momentumnya. Otomatis dia jadi lebih confident menjalani musim(Disamping Motornya yang paling superior saat ini).

Well demi tetap berlangsungnya gelaran MotoGP yang digilai penggemar setianya. Saya pribadi memilih skill dan karakter seperti rossi. Jangan ampe deh era mick doohan keulang. Tapi pengen era Rossi-Biaggi, Rossi-Gibernau, Rossi-A.barros.Rossi-Lorenzo ada lagi

bozqy - Oktober 12, 2011

ulasan yg mantap dan komentar yg mantap pula. laguna seca adalah pembuktian nyata. dimana motor stoner lebih kencang dari pada motor rossi, tp mental stoner jauh dibawah rossi, taon 2009 habis balapan masak ada pembalap nangis gara2 gagal juara mungkin karena keliaran motornya buat dia kayak gitu. stoner emang jago tp bukan untuk penikmat motogp. sebagi penikmat sebagian orang sudah bosan dengan aksi stoner saat ini. ini menguntungkan pabrikan namun bukan pemirsa. banyak orang berharap pd moto1 bisa seseru era 500/990. Rossi-Biaggi, Rossi-Gibernau membuat motogp makin gemerlap. rossi bukan dewa tp mampu memberikan kenikmatan setelah balapan usai. apa yg dapat rossi lakukan saat seusia dengan stoner?? jgn liat saat ini saat masa suramnya.

davied - Oktober 12, 2011

klo gak salah pada saat itu stoner menangisi dirinya sendiri dengan kondisi kesehatannya yang gak jelas , dia merasa mampu menang tapi apa daya kesehatannya tidak mendukung semangatnya..tapi tetep aja pemenang ya pemenang..

ilham - Oktober 12, 2011

ehmmm soal laguna seca no komen dulu…

ane cuma mau bilang setuju dengan pertarungan Rossi-Gibernau, Rossi-A.barros.Rossi-Lorenzo gila gilaan. tapi 2007 dan 2008 juga banyak adegan maut diantara keduanya 🙂

hanya saja bukan di akhir-akhir balapan, sehingga lbh mudah dilupakan…

Safety Rider - Oktober 12, 2011

kl patokan youtube rossi stoner laguna seca setau ane tetep paling tertinggi jumlah penontonya.

rossifumi - Oktober 13, 2011

iya 2007-2008 juga ada fight antara keduanya yang terjadi ditengah balapan, tapi perbedaan kecepatan desmo dan M1 saat itu begitu ketara sehingga M1 begitu keteteran untuk menghadapi desmo stoner(disamping stoner emang jago menjinakan desmo). Well bisa kita lihat di setiap replay overtake stoner waktu itu(Desmo kaya make supercharge,sedangkan M1 braaatt bener. Mungkin karna screamer kali ya, beda ama skarang).
Sehingga Rossipun cukup sulit untuk memangkas ketertinggalan waktu disetiap tikungan untuk menebus waktu yang tertinggal pada saat trek lurus.

bedanya dulu pada saat rossi muda(waktu diHRC ama ukawa) dia ga ngacir sendirian kaya stoner, malah ukawa ditahan biar ga ngacir juga.MotoGPpun enak ditonton.bisa aja doi ngacir kaya stoner,wong motornya paling edan pada saat itu,tapi doi tetep bikin hiburan buat penonton.paling dia ngacir pas kena penalti 10 detik,.hihihi

itulah skill yang tidak dimiliki stoner, bisa menghibur penonton dengan aksi dan skillnya. memang satu,dua,tiga lap indah bener liat RWS stoner, lap selanjutnya ngantuk boo..

disamping itu stoner masih muda, masih berapi api untuk gas poll, miring semiring2nya, ngacir sengacir2nya. Rossi sudah kepala 3. doi udah pernah cidera berat. sedikit banyak pasti mempengaruhi caranya mengambil keputusan.

mungkin emang ane lebih memilih rossi dibanding stoner. tapi ane ga mengesampingkan skill stoner, doi juga jago balap dan bakat menang, cuman ga bakat menghibur penonton,.hehehe

8. tombiez - Oktober 12, 2011

puas saya membaca dari 1 -4.
lanjut donk kang,smakin seru lebih baik,

ilham - Oktober 12, 2011

cape jg bro… skali2 kek kita ketemuan untuk ngobrol2 aja soal ini. jd ga harus nulis sampe keriting ;p

ilham - Oktober 12, 2011

cape jg bro… skali2 kek para komentator diskusi Moto Gp kafemotor ketemuan untuk ngobrol2 and ngopi2 aja soal ini. jd ga harus nulis sampe keriting ;p

9. motorbreath - Oktober 12, 2011

top markotob artikelnya

10. davied - Oktober 12, 2011

gak nyadar ternyata ni blog aktif lagi..kirain nama doank yang sama..ulasannya tetep mantaff, terakhir mampir dsini waktu artikel dari pernyataan sang empunya warung yang nawarin siapa yang mau nerusin warungnya..tapi dulu lupa pake nick apa hehehe…

artikelnya mantap,walaupun panjang dan melelahkan 😀 tapi kita tetap diajak untuk membacanya sampai selesai…keunggulan masing2 pembalap dipaparkan secara bergantian tapi tidak menimbulkan kesan pro ke salah satu pembalap..kesimpulan dari part1,2,3 dan 4 ke dua pembalap ini mmg diatas rata2 yang memiliki kelebihan yang berbeda,tergantung sudut pandang pembaca. jika mslh mental dll saya rasa untuk ukuran mreka tidak usa dipertanyakan lagi, stoner juga pernah mempush rossi hingga out ditikungan (saya lupa motogp seri mana tapi tahun 2007) dan melalui rossi ditikungan dengan mengambil sisi lebih dalam (ducati vs yamaha). rossi juga memiliki keunggulan spt, yang perlu diingat..satu2nya pembalapyang pernah mempush rossi hingga out tikungan hanya stoner…(CMIWW) tapi bukan berarti stoner lebih unggul dari rossi. balik lagi kedua pembalap ini memiliki skill yang luar biasa tapi dengan kondisi team yang berbeda…

ilham - Oktober 12, 2011

Gw demen dengan kata push – men- push ini…. Sesuatu bgt, bro 😀

Hahaha, welcome back bro 😉

davied - Oktober 12, 2011

yang penting komennya gak “salah alamat..” hahaha thx bro…

11. evolution garage - Oktober 12, 2011

yg membedakan keduanya, kecerdasannya nyari duit

12. Kakang ali - Oktober 12, 2011

Ini baru ulasan ciamik Bro Ilham, bener2 sangat objecktif, biar pembaca sendiri yang menjudge. (two thumbs up)

Walaupun ane bukan FBR, tapi jujur untuk topik di atas Rossi lebih lihay dalam menintimidasi dan memprovokasi adrenalin lawan agar berbuat kesalahaan, dan ini dilakukan berkali0kali sampai lawannya bener2 keter.

For Part 4, ane vote VR46.

ilham - Oktober 12, 2011

Maenkan bro. Objektif atau tidak, saya hanya membantu mengantar diskusi.

Justru harapan saya teman2 yg memberi masukan lebih banyak. Jujur bagi saya sulit untuk tidak memberi penilaian. Karena kalo sy tidak membuat penilaian (sehalus2-nya penilaian itu), pasti nanti jatuh kayak komentator di TV atau di media lain yg takut tak diundang lagi karena jadi tidak populer…

Saya ngalir aja bro. Kalo memang ternyata ada yg kurang pas, kita bahas sampe tuntas aja .. hehehe… asal jgn ada yg saling menghakimi yaaaa 🙂

13. nr 1908 - Oktober 12, 2011

12. Kakang ali – Oktober 12, 2011
Walaupun ane bukan FBR, tapi jujur untuk topik di atas Rossi lebih lihay dalam menintimidasi dan memprovokasi adrenalin lawan agar berbuat kesalahaan, dan ini dilakukan berkali0kali sampai lawannya bener2 keter.
—————————————————
kalau masalah mengintimidasi, menurut saya itu lebih karena karakter/bakat orang, dan stoner karakternya beda dgn rossi. Stoner karakternya adem ayem, ngak suka hal itu, jadi kita tdk bisa bandingkan dalam hal tsb.

kalu stoner nyalip pun, dia cari jalan yg aman dgn racing line yg tdk menganggu racing line rider lain.

Jadi kita tdk bisa menuntut orang lain u/ mengikuti karakter org lain. jadi jgn harap stoner akan ikuti gaya rossi dalam hal tsb, sama spt pedrosa, kalu menang yach biasanya aja kan mimiknya? beda dgn lorenzo.

kalau masalah lebih gahar mana, kita mgk bisa bandingkan stoner dgn ducati vs rossi dgn ducati,
dan stoner dgn honda vs rossi dgn honda, paling banyak siapa kemenanganya u/ setiap motor yg berbeda

14. Awakku - Oktober 12, 2011

permisi…first comment ever 🙂

mantab ulasannya
buat saya Rossi tetaplah legenda suka atau tidak suka, satu yang belum dia buktikan hanyalah menang melalui motor liar seperti ducati seperti yang sering stoner lakukan. Tapi soal set-up motor, bangun motor, menpush motor sejadi-jadinya dan apalagi entertaint hanya orang terganggu yang meragukannya.
Dia jago mengintimi ehh… intimidasi lawan lewat dog fight yang bikin lawan ilang konsentrasi

Untuk stoner, keberhasilan menjadi satu-satunya orang yang bisa mencapai podium tertinggi dengan motor celeng membuatnya dikenang banyak orang yang mengantarkannya masuk jajaran alien. Dia jago mengintimidasi lawan dengan cara meninggalkan lawan secepat mungkin dari awal, so lawan bisa nyerah duluan ngejar dia sebelum balapan berakhir

Yang terhebat ?? paparan bro Ilham saya kira sudah mencerahkan, bahwa di atas langit ada langit

ilham - Oktober 13, 2011

Welcome to the party

15. jabul2 - Oktober 12, 2011

OOT ah… dulu2 selalu ada selebrasi unik dari rossi ketika memenangkan balapan, dan ini terus berulang.. segitu pedenya kang rossi bikin kayak gitu2an pada setiap gelaran balapan… apa mungkin buatt mbangun mental juga.. seperti lorenzo yang slalu mbikin lorenzo land musim lalu.. tapi kalo stoner adem ayem wae… kali ini emang musim yang susah di tebak pemenangnya dalam setiap seri.. stoner sendiri kayak ga pede buat selebrasi.. atau mang bawaannya begituh….

nr 1908 - Oktober 12, 2011

emang bawaan stoner bang, dia bukan type cowok yg suka selebrasi, makanya dia kawin muda khan.

jabul2 - Oktober 12, 2011

Liat video rossi podium waktu masih di 125… anjroy… bener2 entertaining.. selalu ceria.. sekarang aja prustasi kali jenggotan ama kumisan ga keurus.. kalo stoner mah dah ada yang ngurus.. hehehe

16. CS27 - Oktober 12, 2011

sebenernya bukan rossi yg jago dogfight tp motor nya, saat pake motor dgn cylinder 4 in line-nya ibarat gadis lugu yg penurut hingga mudah di kendalikan, late braking gila-gilaan masuk keluar tikungan dgn cepat dan sekarang kebalikannya dengan motor cyliner L twin 90* ibarat gadis binal dgn power lebih mau nya ngebut terus tapi ga penurut susah di kendalikan. karena rossi kelamaan naikin gadis lugu akhirnya dia ga sanggup naklukkin gadis binal mudah2an karena belum terbiasa.nyatanya Rossi ga pernah dogfight ama alien di thn ini…
Stoner berkemampuan lebih menaklukkan si gadis binal terbukti jurdu di tahun pertama dan rekor pole position ’07,’08 sayang ’09 absen 3 race karena didera sakit misterius yg isunya terforsir nunggangi si gadis binal. untung nya Stoner pindah dgn motor v twin ibarat gadis binal namun masih penurut hingga di seri ke-15 dia menang 8 kali, podium 2 sekali, 5 kali podium 3 sayangnya sekali DNF itupun karena di ajak jatuh ma rossi..
Stoner jurdu di tahun pertamanya bersama gadis binal, Rossi kalang kabut di hajar gadis binal.

kang kapan 2 bahas si gadis lugu, binal & lugu2 binal …………………………………………………………………………………………………………………………..

ilham - Oktober 12, 2011

komen paling binal yg pernah ada di sini :p
mantap perumpamaan, kapan2 kita bahas soal motor …

Safety Rider - Oktober 12, 2011

tp kapan stoner naik v twin? yg ada v four. v twin mah ducati 1199 pening pale ma vtr 1000sp

Randy Rhoads - Juni 11, 2012

emang NSR 500 itu ga kalah binal yee?

17. Phelonk - Oktober 12, 2011

Stoner mempush Rossi sampe. Out di sanghai cina. Menurut saya duel rossi vs stoner paling seru di catalunya 2007…
Krn melibatkan tiga pembalap sampe, garis finis.
Di era 800cc dgn dua motor brbeda stoner lebih unggul dari Rossi.

ilham - Oktober 12, 2011

Sipp ane catet bro 😉 tnq.
Nanti bisa jadi bahan untuk tulisan berikutnya..

18. TyranT - Oktober 12, 2011

Oh begitu toh keahlian Stoner, ane penggemarnya tapi gak mudeng, sama sekali maslaah skill Stoner, cuma bisa mangap aja ngeliatin slow-mo pas Stoner nikung, kayak semi ngedrift, belok ke kiri tapi ban depan ngarah ke kanan….

Artikelnya keren banget mas… Analisanya menyeluruh gitu… Bacanya gak bosen ane.. Keep up the good work bro.

19. bapake VALEN - Oktober 12, 2011

analisa yg baguz, kangmas..
Uda dibahas kelebihan & kekurangan masing2..
Sulit u/ menyimpulkan siapa yg terbaik krn karakternya yg beda 180drjat.
Semua kembali ke para penonton.
Sebab klo disimpulkan S yg terbaik, pasti FBR tdk terima. Begitu juga sebaliknya..
Terserah anda.
Tapi… Kalo dilihat dari kacamata penonton awam MotoGP, balapan lebih seru jika ada aksi overtaking yg rapat, siapapun pembalapnya..
Pada kenyataanya memang kamera lebih menyorot rombongan yg rapat daripada yg jauh di depan..
Menurut kangmas sendiri bagaimana?
Siapa yg terbaik?

20. win - Oktober 12, 2011

emang stoner kueren klo bawa motor
ga bisa diungkapkan dgn kata2

21. penggemar ninja - Oktober 12, 2011

mantab ulasanya…sayang aja 2 aliens dari generasi yg berbeda, gimana klo satu generasi kyk JLO dan pedrosa, mungkin lebih seru di jadikan bahan perbandingan..:)

darah muda sama darah yg udah mulai tidak muda lagi akan beda sekali..liat waktu rossi masih muda, blapan nya juga mirip2 kyk supersic, sruntulan,..itulah darah muda..

mungkin klo mau dicompare stoner VS lorenso, mungkin bisa sama, sama2 muda, juara dunia juga baru sekali..kedepan nya bisa jadi bahan comperan..

PIss

22. absoluterevo - Oktober 13, 2011

Mantap ulasannya I like ross emang is the best stoner sip oge

23. radityohari - Oktober 13, 2011

mas ilham, saya mw ngasi saran, klo mw lebih fair, mending diukur dari umur aja, misalnya pada umur 17 tahun pencapaian apa yg udah didapet oleh kedua pembalap. kalo membandingkan seperti ini seperti tidak fair dimana dua pembalap perbedaan umurnya terlalu jauh. 🙂

ilham - Oktober 14, 2011

ini biasa dipakai dalam berbagai olah raga… cuma juga banyak kelemahannya.

sy penggemar tennis, ukuran ini biasa dipakai untuk mendiskusikan siapa lbh jago Federer atau Nadal, di samping soal koleksi granslam dan head to head. so, ane ga fanatik pake parameter tsb karena juga banyak kritik soal itu 🙂

tp aye catat bro 😉

24. john - Oktober 13, 2011

komen ah :
menurut ane, rossi emang hebat tapiiiiiii :
Sejak era doohan berakhir belum ada sembalap yang punya kemampuan seperti alien2 sekarang, jadi cenderung setiap balapan rossi selalu jadi bintang, contohnya adalah hampir di setiap balapan sebelum alien2 jadi seterunya, rossi selalu bisa mempecundangi lawan2nya satu persatu walau mulai start dari grid tengah (ingat waktu era rossi vs giberbau walau bagaimanapun menangnya rossi tetep aja rossi pake motor pabrikan yang didukung 100% oleh pabrikan dan gibernau pake motor satelit, boleh di bilang mungkin aja hasilnya akan lain kalo gibernau di kasih motor disokong pabrikan 100% sama seperti rossi).

Dalam setiap musim balap faktor penentu kemenangan ga melulu skil dari rider faktor motor dan keberuntungan adalah mutlak harus jadi satu paket dalam menentukan siapa juara.

Untuk musim ini stoner emang lagi beruntung, motor bagus kompetitor loyo semua (bukan berarti rider kompetitor ga jago skillnya, tapi emang honda lagi top banget musim ini). dilain pihak musim ini rossi terpuruk dan lagi2 bukan karena dia udah ga jago tapi emang bener2 belum klik dengan ducati pening pale, gimana lorenzo ? sepertinya sih yamaha dan lorenzo terlalu mabuk dalam kemenangan sehingga mereka lengah dengan pengembangan motornya, kita lihat musim depan, pedrosa ? sayang musim ini peruntungannya kurang bagus, padahal kalo dia tetep fit belum tentu stoner bisa mendominasi seperti sekarang ini.

Untuk membandingkan siapa terhebat dari semua alien rasanya cuma dengan cara beri motor yang sama spesifikasi dan set up yang moncer baru deh di adu, kalo cuma dibandingkan dari banyaknya rengkuhan juara rasanya kok ga fair (apalagi seperti yang ane ulas di atas selama ini rossi mendominasi karena “keuntungan” selalu dapet paket motor yang 100% didukung pabrikan dan belum ada alien2 lain yang jadi pesaingnya)

Tapi itulah balapan dalam dunia balap kan semua pingin menang, buat pabrikan mah ga perduli mau caranya kaya gimana yang penting elo harus menang, beda dengan keinginan penonton, kalo cuma sekedar menang rasanya tawar banget, yang enak adalah disetiap seri moto gp ada duel, peduli duel antara siapa dengan siapa pokoknya duel, sukur2 kalo ada lagi duel rossi vs gibernau, rossi vs lorenzo, rossi vs stoner.

Btw ane suka dengan ulasan ttg para alien di motogp terlepas dari siapapun jagoan para bro brur en sus disini yang penting kita sebagai penonton selalu ingin dapet tontonan gratis yang mendebarkan di setiap balapan.

pisss ahhhh

25. ilham - Oktober 13, 2011

So much truth here. Keep the good comment bro….
Thanks a lot

26. 46Goooo - Oktober 13, 2011

Top Abis mas Ilham … sepertinya Mas ilham memang core nya disini…keluar semua tuh komen2 mutunya disini.

ilham - Oktober 14, 2011

kalo ente rajin diskusi2 soal2 balap disini terutama kaloh kasih komen panjang bin ulasan juga, ane jabanin tantangannya bro…

heheheh… tp tetap pertahankan nicknamenya biar jelas bgt 🙂

27. adjokasep - Oktober 13, 2011
28. Ninja Rider - Oktober 13, 2011

Susah menilai kalau beda motor beda merk. Jadi gak bisa sotoy kayak pengamat politik :p . Baru ketahuan kalau mereka di 1 team atau satu pabrikan yg sama.

29. Mr_Long'S - Oktober 14, 2011

Membaca ulasan kang Ilham
Membuat long’s meledak diluar fantasi

BBM (Benar Benar Mantaf)

ilham - Oktober 14, 2011

asal jangan buru2 ke kamar mandi 😀

30. dreamer - Oktober 14, 2011

Vote Simoncelli !!! Ga ada pembalap yg lebih berani nabrak pembalap lain ketimbang dia.

31. assassin - Oktober 14, 2011

rossi & stoner

dua ksatria bermotor…..hahahahah

ilham - Oktober 14, 2011

Hehehehehe…
Jadi ingat kalo dulu ada komentator setia KafeMotor id-nya KESATRIABERJUBAH.

Kemana ya brader itu?

32. assassin - Oktober 14, 2011

saya mbaca2 aja deh om,,,dari atas kebawah, mantep semua opini pribadi dan ulasan pemilik warungnya,,, absolutely!!!!

33. mang - Oktober 15, 2011

ikutan ahh…………………..
klo menurut saya kesimpulannya rossi orangnya perfeksionis sedangkan stoner orangnya easy going. rossi ga terima dapat motor ga sesuai hati, dan akan rombak abis walaupun melanggar prinsip pabrikan (ingat rossi juga yang merubah kebiasaan team yamaha), sedangkan stoner (tambah ‘s’ jadi fans batu) sesuai nama kali ya, mau motornya sempurna atau bermasalah yang penting balapan cuy toh opsinya cuma duakan menang (point penuh) atau ndlosorr sosorodotan (ga dapat point)
segitu aja dulu ntar nambah klo ada komen yang bagus lagi. ajib-ajib komin disini mah

34. Beruang Kutub - Oktober 16, 2011

╔══╦═╦═╦══╦═╦═╗
║║║║║║║╠╗╔╣║║║║
║║║║╦║║║║║║╦║╔╝
╚╩╩╩╩╩╩╝╚╝╚╩╩╝
Ulasannya…
╔══╦═╦═╦══╦═╦═╗
║║║║║║║╠╗╔╣║║║║
║║║║╦║║║║║║╦║╔╝
╚╩╩╩╩╩╩╝╚╝╚╩╩╝
Komennya…
No bakar2an…

35. Amama Ali - Oktober 18, 2011

yup,walau didepan sendirian
tp gaya nikung stoner selalu bikin deg-deg an pecintanya.

36. Erico Tenggara - Oktober 21, 2011

ulasannya keren abis, bro. mau kasih usul aja, gimana kalo dibikin analisa stoner vs rossi dgn tolak ukur rekan setimnya. saya rasa ini seharusnya bisa jadi patokan yang lebih tepat, mengingat biasanya rekan setim juga memakai motor yang sama dan mendapatkan support yang sama dari tim. Gimana, bro? Peace

37. bHell - November 4, 2011

VR46… ampe kapan pun! :p

38. Captain Stoner - Januari 2, 2012

1. Rossi hebat pada saat yang lain belum bisa balap motor
2. Rossi kalo dapat lawan tangguh pasti dia buru2 mau pindah, krna tidak ingin disaingi (lorenzo masuk rossi out) terbukti lorenzo dan rossi pakai motor yang sama akhirnya buang handuk alias pindah ke ducati dan berharap disana lebih baik seperti stoner, ternyata malah tdk bisa berbuat apa2!

Roy Gracie - April 16, 2012

gak salah ngemeng ente yang no 1????

O_o

Sete Gibernau, Tohru Ukawa, Gary McCoy The King Of Slide???

39. duber - Maret 18, 2013

ini mereka ber 2 emang selalu asik yah buat di bahas.

Selai Kacang

40. sitonga - Juni 28, 2013

Mampir Sini gan
Beri Penilaian kritik pun gpp gan
http://www.lintasmotor.com/2013/05/gambar-modifikasi-new-vixion.html

41. indahsiswiari - Juni 30, 2013

bos numpang tanya pabrik plendes di subaya itu ada pa tdk klu ada tlng kasih almtya y [ mksh ]


Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: