Do and Don’ts: Kiat sukses modifikasi Oktober 13, 2011
Posted by ilham in Modifikasi, Sharing.trackback
Generasi awal pembaca KafeMotor tentu mengenal blog ini dari interest-nya pada modifikasi. Banyak tulisan sengaja didedikasikan untuk soal modifikasi dengan segala eksperimentasinya. Tidak heran, toh tagline-nya “Dunia Bikers Pecinta Modifikasi”. Lucunya, perkembangan beberapa minggu ini menjadikan KafeMotor lebih tepat disebut “Dunia Bikers Pecinta Balap”.
Nah, pada 5 Januari 2007, KafeMotor menulis sebuah artikel tentang modifikasi. Tulisan ini memang dimaksudkan sebagai tips-tips untuk memulai modifikasi. Sebagai pedoman sederhana bagi bikers ketika bergelut dalam dunia kastem tanpa batas. Sebagian besar isinya beranjak dari pengalaman saya mendampingi beberapa kawan-kawan, seperti bro Fandy Liong dan bro Echo yang saat itu termasuk orang-orang gila modif pada zamannya.
Nyatanya, pengalaman mereka saat itu masih sering kita jumpai saat ini. Beberapa berupa perseteruan tajam antara modifikator dan empunya motor yang dimodif. Beberapa bahkan mencuat ke dunia maya–di kaskus dan sejumlah forum online lainnya–sehingga bikin heboh kalangan onliners pengendara roda dua.
Perseteruan-perseteruan tersebut menggambarkan betul betapa modifikasi di satu sisi merupakan hobi, namun di sisi lain bisa sangat annoying jika kita salah perhitungan dan salah kelola. Saat traveling back in time, saya lalu menemukan artikel ini. Saya hadirkan kembali dengan penyuntingan minimal agar para bikers membekali diri dengan kiat-kiat sederhana untuk mengantisipasi persoalan yang muncul kemudian hari dalam urusan modifikasi.
Nikmatilah:
Kiat Sukses Modifikasi
Posted by ilham in Modifikasi.
Sering kali seorang biker menyesal melakukan modifikasi hanya karena alasan sepele. “Udah keluar banyak duit kok masih ga sreg juga”. Ga sreg ya, karena model yang dinginkan masih kurang gahar, kurang dinamis, atau kurang kompak. Di sana sini terlihat masih jorok. Bisa juga perasaan seperti itu muncul karena motor masih belum enak dikendarai alias geyal-geyol ga karuan. Mungkin pula masih kurang airodinamis sesuai postur, atau berat ga kuat ngacir. Yang paling penting, modif yang dijalankan belum memenuhi unsur keamanan. Makin lama upaya perbaikan di sana-sini malah membuat kantong semakin cekak. Overbudjet dan paling parah, bosan sebelum proyek modif itu sendiri sempurna.
Ironis memang, modif yang tadinya diharapkan mendatangkan kepuasan dan kebanggaan kini justru mendatangkan rasa frustrasi dan malu. Belum lagi pengorbanan biaya, usaha, dan waktu yang tidak sedikit. Lantas apa kiat kita menghindari masalah-masalah seperti di atas?
Edwin Tutkey, seorang biker pentolan HTML pernah mengibaratkan bahwa modif itu seperti proyek bangun rumah. “Justru dapurnya yang sering makan banyak biaya”. Maksudnya, pada detil-detil modif itulah kita harus lebih hati-hati. Jika tata letak dan modelnya ga pas, akan menimbulkan kesan kurang sreg dan akhirnya membutuhkan biaya tambahan terus-menerus.
Seseorang bisa saja membuat garis besar modif yang diinginkan layaknya seorang arsitek merancang blue print sebuah rumah. Namun di luar perhitungan di atas kertas, realisasinya kadang-kadang harus meminta tambahan anggaran dan waktu yang tidak sedikit. Bagi seorang hobi modif dan modifikator handal, menganggurkan motor berminggu hingga berbulan-bulan adalah hal lazim. Dana dikeluarkan pun menjadi tak seberapa jika memang dibutuhkan. Namun bagi mereka yang menjadikan tunggangan sebagai aset kerja dan aset sosial, tentu akan sangat menyulitkan kehilangan tunggangan meski hanya untuk beberapa hari atau 2-3 minggu.
Lantas jika demikian, apa solusinya? Cobalah memperhatikan kiat berikut:
1. Siapkan motor yang anda inginkan untuk dimodif. Sebaiknya pikir matang-matang bahwa motor tersebut sudah saatnya untuk dirombak. Layaknya gaya berpakaian anda, merombak motor pun akan mengeluarkan cukup banyak biaya. Motor yang benar-benar udah payah body dan kaki-kakinya sebaiknya memang diremajakan. Yang paling revolusioner adalah dengan mengubah kaki-kaki dan tampilan body secara keseluruhan. Namun apabila mesinnya yang payah, sebaiknya jangan. Nanti akan lebih merepotkan dan memalukan. “Masak motor cakep mogok euuuuiiiiiyyy”. Kira-kira begitu sekelompok cew keren menggoda bang Yogi–yang lagi ndorong motor modifnya.
2. Tentukan ke arah mana konsep modif yang anda inginkan. Perjelas lebih dahulu fungsinya bagi anda. Konsep modif ini sebaiknya memang untuk tujuan tertentu. Jika untuk penggunaan harian, anda cukup memilih konsep modif minimalis. Salah satu yang paling jelas dari gaya ini adalah memperbaiki hal-hal yang anda rasakan tidak sempurna. Pada kasus motor laki non sportbike, Tiger misalnya, anda bisa memilih antara mengubah kaki-kaki atau mengubah bodi. Banyak yang menganggap bahwa Tiger adalah motor sempurna, namun minus beberapa detail. Dan yang mereka maksud adalah kaki-kaki. Jika memang tidak puas dengan ini, silahkan mengaplikasi limbah mengingat kepuasan tertinggi terletak pada modif kaki menggunakan limbah moge (baca artikel Modifikasi Motor untuk Pemula). Harganya relatif terjangkau dibanding membeli kaki-kaki baru dari jenis moge yang sama.
Namun jika anda lebih doyan mengubah style body, bisa segera mencari body fiber maupun plat yang biasanya tersedia di toko-toko asesori maupun bengkel-bengkel modifikasi. Jika menebusnya di toko-toko umum, hasilnya pun akan sering massal alias banyak yang make. Tentu jika ingin lebih puas dan unik, silahkan ke bengkel modif untuk dibuatkan sesuai konsep yang dinginkan.
Lazimnya, modif kaki-kaki akan melahirkan tampilan streetfighter, karena model asli V-Ixion, Tiger atau Scorpio adalah naked bike. Dengan memperbesar kaki-kaki dari limbah moge akan mengensankan motor jenis ini siap untuk melibas segala macam trayek dalam kota. Namun jika anda melakukan modif body apalagi yang disertai perubahan model fairing, maka hasilnya sering kita sebut gaya “sportbike”.
3. Diskusikan dengan modifikator atau teman-teman anda mengenai konsep tersebut. Sesuaikan dengan budjet. Terutama sekali anda harus cerewet mengenai sejumlah detail. Mintalah dari modifikator itu konsep yang ia siapkan berdasarkan keinginan anda. Kalo perlu minta contoh (foto) motor yang telah jadi. Tanyakan hingga detil-detil, biaya total dan berapa biaya paling rendah seandainya anda tidak perlu mengubah beberapa detil dari konsep/contoh yang disodorkan.
4. Setelah memperoleh konsep awal, bawalah ke rumah untuk ditimbang-timbang. Jangan memutuskan di bengkel saat itu juga, karena psikologi anda tentu tertekan situasi dan bisa jadi anda overexcited (terlalu senang). Pertimbangan manfaat hingga gaya yang anda inginkan dan jangan ragu meminta saran dari keluarga dan rekan-rekan lain yang mungkin akan membantu.
5. Reviu lagi baik-baik. Hitung biaya total dan hitung lagi biaya baru seandainya sejumlah detil tadi dihilangkan.
6. Jika anda telah memutuskan antara modif total sesuai konsep awal dari modifikator ataukah hanya sebagian saja, saatnya anda menghubungi modifikator lain. Tujuannya entah untuk memperoleh opini harga lain (second opinion) untuk memperoleh pilihan lain (second option). Jika sudah puas membanding-bandingkan, sekarang anda bisa kembali ke bengkel atau toko yang anda inginkan.
7. Buatlah kontrak yang jelas dengan modifikator menyangkut biaya dan termin pembayaran, kualitas dan waktu pengerjaan. Biasakan untuk selalu menjenguk secara rutin untuk memastikan pekerjaan berjalan sesuai rencana. Jagalah agar tidak terjadi tawaran-tawaran konsep/detil baru yang bisa berakibat anggaran melebihi budjet.
8. Jangan lupa memeriksa secara rinci detil dan keseluruhan hasil modif setelah motor kelar. Jika perlu buatlah berita acara mengenai kondisinya sebelum diterima. Pastikan semuanya beres sebelum serah terima dan pembayaran lunas.
9. Usahakan semua berjalan lancar dan persuasif. Setiap komunikasi kita dengan modifikator akan berdampak pada pelayanan aftermodif nantinya. Setiap kendaraan modif pastilah memiliki tingkat “resiko” dan “krisis” yang berbeda dengan motor standar. Karena itu tidak semua mekanik umum bisa menanganinya. Yang terbaik menangani apabila terjadi trouble adalah modifikatornya sendiri. Karena itu komunikasi anda yang baik (dan juga pembayaran yang baik) akan memberi kepuasan kepada masing-masing pihak, dan semoga demikian juga pada kerjasama lain aftermodif.
Selamat mencoba motor modifnya mas bro.
Sip,,bisa di coba
pada keren keren ya https://backtomotor.wordpress.com/
sebagai reminder, dunia motor jd berwarna karen ada modifikasi 🙂
slam knal bro ilham..
Pngunjung bru nih.
apik apik apik
Ini dia yang ane tungggu. 😀
Kayaknya perlu dibangkitkan ulang kiat2 modif kaki limbah, dkk. Kan sudah 3 tahun lebih dari artikel sebelumnya. Perlu update bro. Hehheh….
bener bro, nanti ane coba… pelan2
Klo long’s kang Ilham
Mau main cat aja karena di beberapa bagian body byson ada yg kurang maching…
soal accessoris yg di beli di toko mending sedikit di modifikasi agar gak pasaran dan terlebih dahulu alangkah baik ny melihat accessoris itu sudah terpasang di motor orang lain utk mengantisipasi rasa kecewa setelah dibeli dan terpasang di motor sendiri!
masukan yg bagus….
memang tetap perlu hati2 memadukan antara mencoba melihat di motor org dan mencoba memodif lagi…
diposting donk hasil update terakhir motor bang Ilham hehe….
halah, udah ga main2 modif lagi :d
maunya nulis2 aja ttg modif org gmana2?
bukannya dulu fxrnya lg project on going ya…?
Knp kuning yg jd pemikat jualan? Apa karena punya motor kuning jg? *kalem*
hehehehehehehe… susuk pemikat , bisa aja nih kuning :d
bingung mau ngapain.. #duduk sebelah tuxer berharap dtraktir
nitip lapak y
http://temonsoejadi.wordpress.com/2011/10/14/kisah-cinta-abdullah-bin-abu-bakar/
dah lama nih nggak nitiplapak.. 🙂 sorry borongan ….
http://mocinrider.wordpress.com/2011/10/14/pasti-ngiler-liat-disain-st200-x-street/
http://mocinrider.wordpress.com/2011/10/14/mencoba-membandingkan-xgjao-xg150-27-2009-dengan-minerva-r150vx-2010/
http://mocinrider.wordpress.com/2011/10/13/repost-dari-serayamotor-sym-sphinx-125-xs125/
waduh agan fandi liong kemana tuh kabarnya..???
nice artikel om…
jadi juragan di sulut bro, tp tetap eksis modifikasi… malah udah juara-juara sgala … klik aja linknya
Back to basic neh…
Modifikasi konsep minimalis plug n play sekarang lagi digemari. Ditunggu artikelnya nih…
kapan nih kang ilham dan kafemotor mau ngadain kopdar lagi???
pengennya sih besok sore/malam skalian ngejenguk salah satu member kafemotor yg baru aja momong anak pertama…
pada mau ga bsk soreeee???
nais inpoh kang….salam kenal
Wah.. Maw ada kopdar. Moga2 ane cepet lulus dah jadi keterima kerja di Jakarta. Bisa ikutan kopdar nih.. Tapi ngeluarin motornya jangan ngeri2 ya.. Bisa2 minder ane nanti cuma naik bajaj roda 3.. Wkwkwkw..
Masih suka main ke Insan Motor ngga mas Ilham? Kali aja ada ilmu baru. 😀
http://temonsoejadi.wordpress.com/2011/11/05/apa-sih-profesimu/
ahahaha, New Shogun saya cukup modif pake kaki2 Shogun kebo aja
kebetulan baru beli damper assy depan doang, part lain masih belum
proyek pelan2
CBR 150 R Sporty RWB,CBR REPSOL pak..
gak usa di modif uda keren..