Ambisi Skutik di Tahun 2007 Januari 2, 2007

Seperti jelas terlihat dengan ramainya peluncuran skutik (skuter matik) pada semester kedua tahun lalu, perebutan kue pasar motor jenis ini benar-benar akan semakin ramai di tahun ini. Menyusul dilansirnya Honda Vario dan juga Suzuki Spin secara besar-besar tersibaklah andalan masing-masing pabrikan. Apalagi Kymco sudah siap sejak pertengahan tahun lalu dengan Free LX atau Phantom.

Pertumbuhan pasar skubek dari tahun ke tahun memang menjanjikan. Sukses pionir Yamaha Mio sejak 2003, juga Kymco yang mulai dipasarkan pada tahun 2000, menarik pabrikan lain untuk ikut partisipasi. Data tahun lalu yang menunjukkan pertumbuhan dua kali lipat penjualan motor jenis ini dalam pasar roda dua di Indonesia sangat menggiurkan. Dari hanya 3,5% pada 2005 menjadi 7,8% pada 2006. Itu artinya dari total penjualan motor hingga November saja yang sebesar 3.984.381 unit, sejumlah 310.782 unit masuk dalam kategori matik.

Jika trendnya sama dengan tahun lalu maka bisa jadi penjualan matik tahun 2007 ini akan tembus 600.000 unit. Para produsen pun tampaknya sangat optimis. Baik karena mereka yakin produk baru—apalagi bersama varian baru—bisa mendongkrak angka penjualan, maupun karena tingkat utilitas jenis matik yang menurut mereka tak terbantahkan.

Soal keuntungan varian dan produk baru bagi penjualan skutik, pengalaman Yamaha dan Suzuki bisa dijadikan acuan. Tahun lalu Yamaha bisa mempertahankan posisi penjualan dengan bermain diangka 1 jutaan unit terjual menempel Honda yang bertengger di urutan pertama dengan angka 2 jutaan sekian. Itu karena mereka mampu menghadirkan varian MX LC juga Jupiter Z dan Vega R baru. Belum lagi Mio tipe R (Racing). Komplit deh!

Sebaliknya Suzuki yang pada 2005 menempel ketat Yamaha di angka 1jutaan sekian, justru jeblok di tahun 2006. Merek ini hanya menjual separuhnya atau sekitar 500.000 unit. Ini lantaran produk baru mereka Arashi kurang menarik dan terlambat keluar. Begitu pula Spin yang baru muncul diakhir tahun. Padahal tahun sebelumnya Smash dan Satria FU150 sangat diminati.

Dari sisi utilitas juga tak kalah mendongkrak pasar. Skutik semakin diminati karena pengguna motor semakin meluas kepada perempuan. Jadi sangat penting terutama bagi perempuan di daerah-daerah yang banyak menggunakan motor sebagai kendaraan pribadi. Banyak di antara mereka yang bisa beralih dari motor bebek ke jenis skutik. Sementara di kota-kota, skutik menjadi menarik karena jalanan yang semakin sempit oleh kendaraan dan kemacetan yang parah. Pengendara bisa lebih rileks karena “tinggal sorong”, tanpa pegal mengatur gigi apalagi kopling.

Tentu saja jika dibandingkan dengan produk tipe bebek, maka kontribusi skutik belum seberapa. Namun kekuatan motor jenis ini semakin nyata jika dilihat dari kontribusinya yang sudah mengungguli motor varian sport di tanah air. Motor sport yang pada tahun lalu terpaku hanya pada 6,7% dari 6,2% pada tahun sebelumnya jelas kalah jauh dari pertumbuhan penjualan skubek yang meningkat dua kali lipat. Jika demikian pertanyaan selanjutnya, produk siapakah yang bakal berjaya? Kita akan lihat tidak lama lagi…

(Foto: http://www.scs-tokyo.co.jp/kymco/Sooner100s.jpg, Data: Dari berbagai sumber)